Poltekes Kendari Paparkan Inovasi Camilan Anti Malaria dan Stunting di Edu Health Fair

664
Poltekes Kendari Paparkan Inovasi Camilan Anti Malaria dan Stunting di Edu Health Fair
POLTEKES - Wiralis, Dosen Poltekes Kendari memamerkan produk camilan kraker yang terbuat dari Tambelo (cacing bakau) dan biskuit dari gonad bulu babi di acara Edu Health Fair yang digelar di Kartika Expo Centre, Balai Kartini Jakarta Selatan, Junat (2/8/2019). (Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Politeknik Kesehatan (Poltekes) Kota Kendari memaparkan inovasi camilan anti malaria dan anti stunting di acara Edu Health Fair yang digelar di Kartika Expo Centre, Balai Kartini Jakarta Selatan, Jumat (2/8/2019). Wiralis, Dosen Poltekes Kendari mempresentasikan produk camilan kraker yang terbuat dari Tambelo (cacing bakau) dan biskuit dari gonad bulu babi.

“Tambelo merupakan Moluska yang tumbuh di bakau yang telah mati, kemudian ini dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir sebagai makanan yang dikonsumsi dalam bentuk mentah,” terang Wiralis dalam paparannya di acara Edu Health Fair yang digelar di Kartika Expo Centre, Balai Kartini Jakarta Selatan, Junat (2/8/2019).

Wiralis mengungkapkan bahwa camilan yang dikembangkan dari cacing bakau ini bermanfaat untuk anti malaria. Pihaknya melakukan analisa secara in vitro bahwa cacing bakau merupakan makanan fungsional yang bisa dimanfaatkan di daerah endemis malaria.

“Karena sudah diteliti ini mengandung alkaloid yang mampu menghambat pertumbuhan parasit plasmodium aconoidasida,” imbuh dosen Poltekes ini.

Baca Juga : 32 Judul Penelitian Dosen Poltekkes Kendari Lolos Seleksi BPPSDM

Sementara gonad bulu babi berhasi ia kembangkan menjadi camilan stik dan biskuit. Kandungan gonad bulu babi ini baik untuk mencegah stunting pada balita.

“Selain mengandung seluruh asam amino dan juga asam lemak yang memiliki kemampuan membantu pertumbuahan anak balita. Ini sudah dikembangkan dalam riset yang ternyata anti infeksi,” ujar Wiralis.

Baik cacing bakau maupun gonad bulu babi merupakan makanan penduduk pesisir yang menjadi kearifan lokal. Kedua produk camilan tersebut telah disosialisasikan kepada masyaraka pesisir di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dalam bentuk kegiatan masyarakat. (b)

 


Reporter : Rizki Arifiani
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini