ZONASULTRA.COM, KENDARI – Tak jauh berbeda dari sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMP dan SD, PPDB SMA tahun ajaran baru 2019/2020 juga akan menggunakan sistem zonasi untuk menentukan kelulusan para calon peserta didik baru.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun Lio menyebutkan, untuk kelancaran proses PPDB berbasis online dengan sistem zonasi, Dikbud Sultra menjalin kerjasama dengan PT Telkom guna membantu dari segi jaringan.
Pihaknya bersama PT Telkom menyiapkan aplikasi yang bisa diakses para calon peserta didik baru untuk melakukan pendaftaran. Dalam aplikasi tersebut telah diakomodir pula dengan peraturan kemendikbud soal kuota sekolah, yakni 80 persen dari sistem zonasi, 15 persen jalur prestasi, serta 5 persen jalur mutasi orang tua.
“PPDB kali ini itu kita bekerjasama dengan PT Telkom. PT Telkom menyediakan aplikasi untuk pendaftarannya. Dalam aplikasi itu sudah disesuaikan dengan peraturan dari Kemendikbud terkait PPDB 2019,” kata Asrun, ditemui di Kantor DIkbud Sultra, Kamis (27/6/2019).
Asrun menyebutkan, sistem zonasi untuk PPDB SMA bukan berdasarkan kecamatan, melainkan berdasarkan jarak dari rumah ke sekolah. Jaraknya juga, bukan menghitung jarak melalui jalur jalanan, tetapi jalur udara. Tujuan pemberlakuan zonasi sendiri, ujar Asrun untuk menghilangkan istilah sekolah favorit.
Untuk itu, pada saat mendaftar secara online sendiri, Dikbud mengimbau calon peserta didik baru memilih tiga sekolah terdekat dari rumahnya. Jika masih mengalami kesulitan melakukan pendaftaran secara online, Dikbud memperbolehkan siswa datang ke sekolah untuk memperoleh bantuan melakukan pendaftaran.
PPDB untuk SMA sendiri akan mulai dibuka pada 1-6 Juli 2019. (b)
Kontribtor : Sri Rahayu
Editor : Jumriati
