Produksi Jambu Mete di Desa Tatombuli Menurun, Warga Minta Pemda Datangkan Tenaga Kompeten

131
Tingkatkan Luas Tanam Padi Organik, Pemkab Butur Bantu Petani Rp 2,5 Juta per Hektar
PADI ORGANIK - Bupati Buton Utara Abu Hasan saat saat berdialog dengan para petani, tokoh masyarakat, kepala desa dan lurah di Halaman Rujab Camat Bonegunu, Rabu (13/9/2017). Di kesempatan itu, Abu Hasan menyatakan akan membantu biaya pembukaan lahan bagi petani yang hendak mengembangkan padi ladang organik sebesar Rp 2,5 juta per hektar. (Irsan Rano/ZONASULTRA.COM)

Tingkatkan Luas Tanam Padi Organik, Pemkab Butur Bantu Petani Rp 2,5 Juta per Hektar DIALOG – Bupati Buton Utara Abu Hasan saat saat berdialog dengan para petani, tokoh masyarakat, kepala desa dan lurah di Halaman Rujab Camat Bonegunu, Rabu (13/9/2017).  (Irsan Rano/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, BURANGA – Produksi jambu mete di Desa Tatombuli, Kecamatan Bonegunu, Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mengalami penurunan beberapa tahun terakhir ini. Prihatin dengan kondisi tersebut, kepala desa setempat meminta pemerintah daerah mendatangkan tenaga yang berkompeten untuk mengidentifikasi penyebab serta penanganannya.

Kepala Desa Tatombuli Musrin mengatakan, mayoritas warganya berkebun jambu mete dan kelapa. Untuk jambu mete, kata dia, butuh penanganan serius. Sebab hingga kini, penyebab berkurangnya hasil panen belum diketahui secara pasti.

“Warga Tatombuli sebagian besar memiliki jambu mete dan kelapa. Jadi kami minta dibawakan penyuluh perkebunan. Diidentifikasi kenapa jambu-jambu ini kurang berbuah,” pintanya saat menghadiri kunjungan kerja bupati dan para SKPD di Kecamatan Bonegunu, Rabu (13/9/2017).

Menanggapi hal tersebut, Bupati Buton Utara Abu Hasan menyebut jambu mete merupakan salah komoditas unggulan di wilayahnya, termasuk cengkeh dan kelapa. Untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang berkaitan dengan jumlah produksi itu, pihaknya akan mendatangkan salah satu profesor dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.

“Saya sudah mengundang satu profesor dari UHO untuk datang melihat hama yang menyerang cengkeh dan perkebunan yang lain,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian Butur Yusuf mengungkapkan, total luas perkebunan jambu mete di Butur saat ini sudah mencapai 7.700 hektar. Menurutnya, jika itu dapat diselamatkan, angka kemiskinan di Butur yang kini mencapai 15,58 persen atau sekitar 10.000 jiwa, bisa dikurangi.

Selain menyampaikan persoalan jambu mete, Kades Tatombuli juga meminta penataan ulang tapal batas hutan lindung, sebab warganya mulai kesulitan membuka lahan baru untuk bertani. Di forum itu pula, Musrin mengutarakan desanya sangat cocok untuk pemeliharaan ternak sapi, sebab persediaan makanannya berlimpah. (B)

 

Reporter: Irsan Rano
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini