PT GLI dan Pemda Konut Sepakat Bangun Pabrik Smelter

1934
PT GLI dan Pemda Konut Sepakat Bangun Pabrik Smelter
MOU - Penandatanganan nota kesepahaman Memorandum of Understanding (MoU) antara Direktur Utama PT GLI Aci Mappasawang dengan Bupati Konut Ruksamin pada acara puncak perayaan HUT Konut ke-13 di halaman kantor bupati, Kamis (2/1/2020). (Foto: Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – PT Golden Land Indonesia (GLI) bersama Pemerintah Daerah Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) sepakat membangun kawasan industri pertambangan berupa pabrik smelter di wilayah Bumi Oheo itu.

Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman Memorandum of Understanding (MoU) antara Direktur Utama PT GLI Aci Mappasawang dengan Bupati Konut Ruksamin pada acara puncak perayaan HUT Konut ke-13 di halaman kantor bupati, Kamis (2/1/2020).

Direktur Utama PT GLI Aci Mappasawang mengaku senang dengan tercapainya kesepakatan itu. Pihaknya akan mulai membangun kawasan industri dan smelter pada awal 2020 ini.

Menurut Aci, momen penandatanganan itu adalah hari yang paling bersejarah baik untuk pemerintah, Konawe Utara dan PT Golden Land Indonesia itu sendiri.

Dikatakan Aci, Bupati Ruksamin tengah gencar melakukan terobosan pembangunan sesuai visi misi Presiden RI, Joko Widodo, bahwa harus berani melakukan loncatan-loncatan agar dapat bersaing dengan daerah Iain, mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta sumber daya manusianya bisa berdaya saing.

“PT Golden Land Indonesia menjawab itu semua karena kami adalah perusahaan asli putra daerah yang mampu membawa dan menyakinkan investor untuk membuka kawasan industri di Konawe Utara. Kesempatan ini pun kami tidak sia-siakan,” tegas Aci Mappasawang ditemui di Kendari, Jumat (3/1/2020)

Aci berkata, pihaknya berani mengambil sikap dan mengemban kepercayaan Pemda Konut beserta masyarakat untuk membangun daerah Konawe utara dengan berkesinambungan, beretika, bermartabat, cerdas, memanusiakan manusia dan bertanggung jawab.

Ia juga berkomitmen menjaga kehidupan sosial masyarakat dan menjaga norma-norma kepatuhan daerah yang akan dibangun kawasan industri di sana.

“Inilah bukti nyata bahwa putra daerah mampu bersaing, hanya perlu diberikan kesempatan untuk berkarya di daerahnya sendiri. Kami yakin apabila daerahnya dikembangkan oleh perusahaan yang dipimpin putra daerah maka akan Iebih sensitif dan memahami kebutuhan masyarakat sekitar kawasan industri yang akan dibangun,” pungkasnya. (b)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini