Pulau Bokori, Pulau Tengah Laut yang Eksotis

2160
Wisata sultra
Pulau Bokori

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sulawesi Tenggara (Sultra) menyimpan begitu banyak wisata alam yang tak kalah dibandingkan dengan  daerah lainnya di Nusantara. Khusus wisata bahari, Sultra juga menjadi salah satu surga yang menyimpan begitu banyak spot-spot  menarik. Salah satunya adalah Pulau Bokori.

Pulau ini terletak di tengah lautan luas. Karena dikelilingi lautan, berlibur atau berwisata di sini akan memberikan ketenangan  tersendiri, sebab jauh dari kebisingan dan hiruk pikuk. Sesekali  hanya suara riak-riak ombak kecil dan deru mesin kapal nelayan  yang terdengar dari kejauhan seolah menjadi alunan musik alam yang menentramkan.

Secara administratif, Pulau Bokori berada di wilayah Kabupaten Konawe. Pulau ini berhadapan langsung dengan perkampungan Suku Bajo yang mendiami wilayah itu.

Ada dua cara yang bisa ditempuh untuk sampai ke Pulau Bokori. Pertama, menggunakan transportasi laut dari Pelabuhan Kendari langsung ke pulau ini. Kedua menggunakan transportasi darat dari  Kendari menuju perkampungan Suku Bajo. Dari pusat kota hanya butuh waktu sekitar 30 menit untuk sampai di perkampungan Suku Bajo. Di sini banyak penduduk setempat yang menyediakan jasa antar ke Pulau Bokori. Tarifnya pun terbilang murah meriah. Cukup dengan merogoh kocek Rp 30.000 per orang, Anda sudah mendapatkan layanan antar jemput.

Pulau Bokori wisata sultra

Nah, jika ingin lebih praktis cara kedua bisa menjadi alternatif. Soal akses jalan tidak perlu khawatir karena jalan menuju  perkampungan Suku Bajo telah diaspal, meski masih ada beberapa titik yang mengalami kerusakan.

Salah satu daya tarik Pulau Bokori adalah pasirnya yang putih. Airnyapun sangat jernih dan tidak mudah keruh. Birunya laut lepas yang terpampang jelas di depan mata menjadi pemandangan tersendiri yang sayang untuk dilewatkan. Apalagi jika laut dalam kondisi tenang. Dengan gulungan ombak yang tidak terlalu tinggi, Pulau Bokori menjadi tempat ideal untuk berenang dengan bebas dan sepuas hati.

(Baca Juga : Pulau Labengki, Cahaya Surganya Alam Sultra)

Namun, jika ingin berenang lebih jauh ke tengah laut sebaiknya berhati-hati agar tidak menginjak bulu babi.Jika Anda memiliki hobi memancing, tidak ada salahnya menyewa perahu nelayan dan memancing di sekitar pulau. Atau hanya sekedar mendayung sambil mengitari pulau.

Meski ditumbuhi pohon kelapa yang berjejer rapi, udara di Pulau Bokori pada siang hari sangat panas. Hal ini dikarenakan kurangnya pohon pelindung. Walau begitu, hal ini tidak akan mengurangi keeksotisan pemandangan di pulau tersebut. Angin sepoi-sepoi akan senantiasa menyapa wajah dan tubuh Anda. Bagi Anda penyuka selfie, jangan lewatkan berpose dengan latar Pulau Bokori ataupun laut lepas yang membiru.

BACA JUGA :  Tenunan Khas Daerah Sultra Tampil di Ajang Indonesia Fashion Week 2024

Pulau yang Nyaris Hilang Sebelum Dijadikan Obyek Wisata

Pulau Bokori dulunya adalah perkampungan bagi Suku Bajo. Seiring bertambahnya penduduk di sana, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara pada pertengahan tahun 80-an di bawah pemerintahan Gubernur Alala mulai memindahkan penduduk pulau tersebut ke daratan.

Kini penduduk “bekas” Pulau Bokori telah berkembang dan mendiami lima desa yang masuk dalam wilayah Kecamatan Soropia yaitu Desa Leppe, Desa Bajo Indah, Desa Mekar, Desa Bajoe dan Desa Bokori.

Pemindahan tersebut bukan tanpa halangan. Sebagian besar penduduk menolak untuk dipindahkan karena merasa telah memiliki keterikatan dengan pulau itu.

Salah satu tokoh agama di Desa Mekar, H Aminuddin mengatakan, ketika ada pemindahan penduduk ke daratan, banyak yang menentang pemindahan tersebut. Hanya dirinya dan sebagian kecil penduduk lainnya yang bersedia untuk dipindahkan.

“Waktu itu banyak yang menentang. Alasannya karena nanti tidak bisa hidup di daratan. Hanya saya dan beberapa penduduk lainnya yang bersedia. Tapi begitu melihat hidup di daratan lebih menjanjikan, mereka pun berbondong-bondong untuk pindah,” kenang Ndoli, sapaan akrab Aminuddin.

Sebelum “terlantar”, Pulau Bokori sebenarnya sudah lama berkembang menjadi obyek wisata di Sultra. Diera pemerintahan La Ode Kaimoeddin, pulau ini sempat berjaya sebagai salah satu obyek wisata bahari andalan bumi Anoa, julukan bagi lain Sulawesi Tenggara.

(Baca Juga : 7 Surga Wisata Tersembunyi di Sulawesi Tenggara)

Berbagai pohon tumbuh di Pulau Bokori. Pemerintah juga membangun puluhan cottage di sepanjang bibir pantai. Bahkan rumah permanen  berlantai dua berdiri kokoh di sini. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai rumah jabatan (Rujab) gubernur.

Adalah Bidu, warga setempat yang diberi kepercayaan untuk menjaga Pulau Bokori. Berdua dengan istrinya, dia tetap tinggal di pulau tersebut ketika penduduk yang lain telah pindah ke daratan.

Hasan, anak sulung dari Bidu menuturkan, ayahnya adalah orang yang tegas. Ia tak membiarkan siapapun “menjamah” Pulau Bokori. Hasilnya, tak ada satupun yang berani mengambil pasir, batu karang ataupun menebang pohon di pulau itu.

“Bapak itu tidak pernah takut. Malam-malam juga dia tetap patroli mengelilingi Pulau Bokori. Jaga-jaga kalau ada yang macam-macam di sana,” tutur Hasan.

Awal tahun 2000-an, Bidu mulai sakit-sakitan. Ia pun memutuskan untuk pindah ke daratan hingga meninggal di sana. Saat itulah, masyarakat yang tidak bertanggung jawab mulai merambah Pulau Bokori. Pasir, batu karang dan pepohonan tak luput dari tangan-tangan jahil. Akibatnya, pulau yang begitu rindang berubah menjadi gersang dan hanya menyisakan jejeran pohon kelapa.

Satu per satu cottage tersisa tinggal tiangnya saja. Papan dan kayu-kayunya pun diambil. Abrasi semakin tak terkendali karena pasir dan batu karang yang terus dieksploitasi.

BACA JUGA :  Tenunan Khas Daerah Sultra Tampil di Ajang Indonesia Fashion Week 2024

Sejak saat itu pula, gema Pulau Bokori tak terdengar lagi. Seiring berjalannya waktu namanya kian tenggelam. Apalagi setelah Pemerintah Kabupaten Konawe membuka objek wisata Pantai Toronipa.

Pulau ini nyaris terlupakan dan tak pernah terjamah oleh wisatawan. Akibatnya, pulau yang dulu indah itu berubah menjadi semrawut. Jika menginjakkan kaki di sini, agas atau nyamuk-nyamuk kecil siap menyapa dengan gigitan-gigitannya yang khas. Hanya sesekali pulau ini ramai ketika tahun baru tiba ataupun ada pesta nelayan.

Bokori Bahteramas Island, Wisata Kelas Dunia

Setelah sekian lama terbengkalai, Pemprov Sultra di bawah komando Nur Alam ingin kembali menjadikan Pulau Bokori sebagai destinasi  wisata andalan Sultra. Tak tanggung-tanggung, pulau itu akan disulap menjadi objek wisata Internasional sekelas Moldova dan Karibia. Hiburan, bisnis dan aktivitas-aktivitas pemerintahan bisa dilakukan disatu tempat.

Karena itu berbagai perubahan terus dilakukan. Istilahnya didandani agar pulau ini cantik seperti sediakala. Cottage mulai dibangun kembali. Begitu pun dengan akses jalan setapak. Pasirnya mulai ditimbun. Kolam buatan juga tengah dalam tahap pengerjaan. Air tawar dan akses listrik ke pulau ini juga tengah dirancang.

Sebagai langkah awal memperkenalkan kemolekan pulau ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara secara resmi meluncurkan Festival Bokori 2015 di Hotel Grand Clarion Kendari pada Senin (12/10/2015) lalu.

pariwisata sultra

Festival Bokori ini akan dijadikan momentum untuk memperkenalkan Pulau Bokori lebih luas lagi, tak hanya kepada wisatawan lokal  namun juga kepada wisatawan mancanegara.

“Selama ini Pulau Bokori memang hampir tenggelam dan kita kembali membangunnya. Banyak hal yang bisa kita dapatkan di sana yang berbeda dengan wisata pulau lainnya,” kata Nur Alam.

Pemerintah provinsi kini terus berupaya melengkapi sarana dan prasana pendukung sehingga tidak akan mengecewakan wisatawan yang akan berkunjung ke pulau itu. Nur Alam juga optimis Pulau Bokori akan mampu bersaing dengan destinasi wisata berlevel internasional lainya di Sultra, salah satunya Taman Laut Wakatobi.

(Baca Juga : Pesona Puncak Ahuawali Konawe, Keindahan Negeri di Atas Awan)

Nah, karena saat ini masih dalam pembenahan, jika berkunjung ke Pulau Bokori sebaiknya membawa makanan dan minuman sendiri karena di tempat ini belum tersedia warung. Jangan lupa buang sampah pada tempatnya, yah!

Meski saat ini pembenahan masih terus dilakukan, namun Pulau Bokori sudah bisa menjadi salah satu tujuan destinasi wisata Anda.  Ayo tunggu apalagi, datang dan saksikan sendiri keindahan pulau ini!

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini