Puluhan Oknum Brimob Ubrak-abrik Rumah Seorang Nenek di Kendari

9110
Puluhan Oknum Brimob Ubrak-abrik Rumah Seorang Nenek di Kendari
DIUBRAK-ABRIK - Sebuah rumah di jalan Mayjend Katamso, Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga Kota Kendari, hancur diubrak-abrik. Hal itu diduga dilakukan oleh 40 Anggota Polisi Satuan Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) Minggu (7/4/2019) sekira pukul 01.30 Wita. (Fadli Aksar/ZONASULTRA.COM)Kendari

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebuah rumah di jalan Mayjend Katamso, Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga Kota Kendari, hancur diubrak-abrik. Hal itu diduga dilakukan oleh 40 Anggota Polisi Satuan Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) Minggu (7/4/2019) sekira pukul 01.30 Wita.

Dari pantauan awak Zonasultra di rumah itu, tampak jendela kaca pecah, serpihan kaca berhamburan di bagian bawah jendela di dalam maupun teras rumah. Pintu, lemari ikut hancur akibat pukulan benda kasar. Layar keca televisi juga hancur. Perabotan di ruang dapur berserahkan di atas lantai. Lalu kasur di beberapa kamar juga ikut sobek diduga karena tikaman sangkur milik oknum Brimob.

Pemilik rumah Yudahusna (68) mengaku saat kejadian, dirinya sedang tidur dengan delapan orang cucunya. Namun, tiba-tiba dia mendengar suara lemparan mengenai kaca jendela. Seketika nenek renta ini terbangun kaget dan langsung membangunkan semua cucunya.

“Saya kasi bangun cucuku 8 orang. Yang masuk itu banyak sekali, dia hantam kiri-kanan, saya dengar bunyi mereka tusuk-tusuk lemari, banting rak piring, berteriak keluarko, keluarko,” ungkap Yudahusna saat ditemui di kediamannya, Minggu pagi.

Selanjutnya, nenek ini mendengar ada yang telah memasuki ruang di dalam rumahnya, puluhan polisi itu datang di depan pintu kamarnya. Dirinya bersama cucunya pun langsung mendekati pintu agar tidak bisa didobrak. Namun oknum aparat itu mendesak masuk sambil menusuk-nusuk daun pintu.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

“Saya bertahan di pintu mereka terus menusuk dengan parang atau senjata tajamnya itu. Kalau saya tidak menghindar perut saya pasti ditusuk juga. Saya berteriak minta tolong. Ada yang bilang ibu-ibu di situ. Cucuku semua keluar lewat jendela, saya keluar paling terakhir,” bebernya.

Di luar rumah, nenek itu kemudian mendapati belasan polisi bersenjata laras panjang, berjajar berdiri seolah-olah mengawal pengrusakan rumah itu. Dia sempat menyuruh menangkap oknum yang sedang mengacak-acak isi rumah, namun polisi bersenjata itu tidak merespon.

“Saya tidak terima diperlakukan seperti ini, bukan soal barang-barang yang rusak, tetapi harga diri saya. Kami tidak tahu apa-apa, diperlakukan seperti teroris. Polisi seharusnya mengayomi, tempat berlindungnya masyarakat, bukan merusak begini,” keluhnya.

Setelah itu Yudahusna pergi melapor ke Polda Sultra bersama anaknya sekitar pukul 03.12 Wita dengan nomor laporan polisi: LP/188/IV/2019/SPKT Polda Sultra 7 April 2019. Ia melaporkan 40 orang yang diduga anggota Brimob telah melakukan pengurusakan secara bersama-sama, dan dijerat dengan pasal 170 KUHP dan 406 KUHP.

Puluhan Oknum Brimob Ubrak-abrik Rumah Seorang Nenek di Kendari

Sementara itu, Yuyun (41) anak korban yang datang saat aksi pengrusakan terjadi mengatakan, dia melihat ada Anggota Polsek Baruga, Provost Brimob di depan rumah. Lalu dirinya mempertanyakan kenapa rumah orangtuanya dirusak, namun, ia mengaku, pertanyaan itu dijawab anggota Polsek Baruga dengan ucapan tidak bisa berbuat apa-apa.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

“Saya bilang masa tidak bisa berbuat apa-apa, itu mama saya menangis-menangis, rumah orang tua hancur, ada keponakan saya juga di dalam, kenapa kalian kasi hancur begitu. Dia bilang mereka anggota Brimob,” bebernya.

Setelah menghancurkan, mereka pergi dan datang kembali sebayak enam orang. Yuyun memprotes kepada oknum polisi tersebut tapi tak digubris dan polisi itu langsung pergi.

Menanggapi hal itu, Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sultra Kombes Pol Joni Afrizal Syarifuddin menjelaskan, rumah itu merupakan tempat kumpul preman-preman yang melukai anggotanya pakai parang/golok di Simpang Adi Bahasa Baruga Sabtu malam (6/4/2019).

“Saat dilakukan pengejaran oleh Anggota Resmob mereka lari bersembunyi di rumah tersebut karena mereka kira-kira puluhan orang preman sehingga ada kerusakan. Tanpa ada sebab anggota kita dilukai dengan parang dan pelakunya itu yang punya rumah tapi pelaku masih kabur dan masih dalam pencarian,” jelasnya saat dihubungi via whatsapp.

Joni berharap isu brimob yang kurang baik tidak didengarkan sebab seperti yang sudah dijelaskan bahwa anggotanya luka diserang tanpa sebab. “Biasa preman pemabok dan narkoba di lokasi itu sering menyusahkan masyarakat, pas kebetulan malam ini anggota kita yang dihadang,” pungkas Joni Afrizal.

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini