Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim BMKG, Aris Yunatas kepada zonasultra.id mengatakan, dinamika atmosfir Sultra saat ini menunjukan adanya gangguan berupa konvergensi (
Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim BMKG, Aris Yunatas kepada zonasultra.id mengatakan, dinamika atmosfir Sultra saat ini menunjukan adanya gangguan berupa konvergensi (pertemuan massa udara dari belahan bumi utara dan selatan yang berdampak pada pelambatan dan penumpukan massa udara). Gangguan sirkulasi ini disebabkan adanya tiga badai tropis di sekitar Benua Australia yaitu badai tropis nathan, pan dan bavi.
“Gangguan ini yang menyebabkan wilayah Sultra kondisinya berawan hingga hujan sedang – lebat yang disertai guntur,” kata Aris via pesan Whatshap, Minggu (15/3/2015).
Hal lain yang perlu diketahui kata Aris, kondisi suhu muka laut di wilayah Sultra cenderung hangat sehingga menambah supply massa udara di atmosfir dan berdasarkan karakteristik pola musim hujan, bulan Maret merupakan puncak hujan di musim hujan saat ini.
“Masyarakat kami minta untuk tetap waspada, khususnya di Kota Kendari. Berdasarkan peta rawan banjir Kota Kendari untuk bulan Maret menunjukan rawan banjir tingkat menengah,” ujar Aris. (Jumriati)
