Rapid Test Massal di 6 Lokasi, Dinkes Baubau Siapkan 4000 Alat Tes

178
Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau, Wahyu,
dr Wahyu

ZONASULTRA.COM,BAUBAU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapid test massal di enam lokasi berbeda. Ada sebanyak 4000 alat rapid test yang disiapkan untuk mempersiapkan rapid test gratis tersebut. Test antibodi secara massal ini digelar sejak 21-25 Juni 2019.

Enam lokasi tes antibodi itu yakni, kantor Kelurahan Bataraguru, Puskesmas Barataguru, Kantor Kelurahan Bukit Wolio Indah (BWI), Puskesmas BWI, di Umna Rijoli dan Pantai Kamali, serta Kantor Kelurahan Wale. Selain di enam lokasi ini, Dinkes juga menyasar tempat-tempat hiburan malam. Kegiatan rapid untuk lokasi itu dilaksanakan pada malam hari, di hari terakhir pelaksaan rapid test massal.

Dinkes Baubau juga berencana melakukan tes antibodi kepada tahanan Polres, Kejaksaan, dan para karyawan bank.

Rapid test massal ini sendiri merupakan kebijakan yang diambil Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Baubau, guna menekan penyebaran Covid-19. Pasalnya, jumlah penderita Covid-19 di Kota Baubau terus bertambah.

Kepala Dinkes Baubau, Wahyu, mengatakan, pihaknya mesti melakukan screning sebanyak-banyaknya guna memetakan penyebaran Covid-19. Sebab saat ini diduga ada warga yang menjadi inang Covid-19, namun tak disadari atau diketahui oleh pihak berwajib atau pun warga sekitar.

“Walaupun tidak ada ledakan, tambah tiga, tambah tujuh, tambah dua, tapi terus-terus, tiap tiga hari, dua hari, ada saja penambahan. Berarti, kita berfikir di masyarakat ada orang-orang yang bawa virus, walau pun orang tanpa gejala.

“Karena itu harus dijaring, itulah kenapa kita melakukan rapid test massal,” terang Wahyu lewat panggilan telepon, Selasa (23/6/2020).

Lanjut Wahyu, begitu pihaknya menemukan seorang yang telah reaktif setelah melakukan rapid tes, maka lalu dibawa ke Rumah Sehat Terpusat untuk menjalankan isolasi. Sembari menunggu tindakan selanjutnya, rapid test ulang jika masih reaktif, maka akan dilakukan swab test.

Wahyu mengakui, saat ini masih banyak warga yang takut untuk dirapid test. Entah karena takut atau karena tidak percaya akurasi hasilnya. Namun demikian mereka terus membujuk dan mengedukasi warga.

“Ada banyak cara, apakah edukasi kita gencarkan dengan sosialisasi melibatkan sejumlah pihak, seperti aliansi profesi kesehatan, kota sehat, kelurahan, karang taruna dan relawan Covid-19,” ujar Wahyu.

Untuk warga yang hendak mengikuti rapid test gratis, tinggal membawa tanda pengenal yang menyatakan bahwa dia merupakan warga Kota Baubau. Disertai menitip nomor telepon yang bisa dihubungi. Sehingga jika warga bersangkutan perlu penindakan lebih lanjut, nomor telepon bakal memudahkan pelacakan Tim Gugus Tugas.

Untuk memaksimalkan pelaksanaan rapid test massal sendiri, Dinkes menurunkan banyak personel kesehatan yang bertugas di puskesmas. Mereka terbagi menjadi enam kelompok, per kelompok terdiri lima hingga enam orang.

Biaya operasional gelaran rapid test sendiri ditanggung oleh Pemkot Baubau, tambah Wahyu, biaya itu kewenangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dinkes hanya menyiapkan alat rapid test dan tenaga kesehatan yang bertugas melakukan tes antibodi.

Terkait warga yang telah mengikuti rapid test hingga saat ini, Wahyu mengaku, jumlahnya baru akan dikalkulasi setelah hari terakhir pelaksanaan. Begitu pula hasil rapid testnya bakal diumumkan setelah total keseluruhan direkap. (a)

 


Kontributor : Risno Mawandili
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini