Rawan Longsor, BNPB Gelar Simulasi Bencana di Kampung Salo

310
Rawan Longsor, BNPB Gelar Simulasi Bencana di Kampung Salo
SIMULASI - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerjasama dengan pihak Gadjah Mada (UGM) menggelar simulasi penanggulangan bencana di Kelurahan Kampung Salo, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (20/11/2018). (Lukman Budianto/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerjasama dengan pihak Gadjah Mada (UGM) menggelar simulasi penanggulangan bencana di Kelurahan Kampung Salo, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (20/11/2018).

Fasilitator UGM Toto Suharto mengatakan, simulasi ini dilakukan karena Kampung Salo telah terdaftar di BNPB pusat sebagai wilayah yang rawan terkena bencana tanah longsor dan banjir.

“Ini merupakan kegiatan dari BNPB Pusat yang bekerjasama dengan UGM melakukan sosialisasi dan simulasi di seluruh wilayah Indonesia yang dianggap rawan bencana,” kata Toto Suharto.

BACA JUGA :  HBI ke-74, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kendari Salurkan Sembako di 3 Lokasi

Lanjutnya, kegiatan tersebut dimaksudkan agar warga bisa lebih dini mengetahui upaya penyelamatan diri saat terjadi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Dalam proses simulasi, terlihat warga bersama pihak BNPB melakukan upaya evakuasi terhadap seorang ibu hamil. Diceritakan ibu tersebut sedang berada di dalam rumah saat banjir dan tanah longsor terjadi.

Mendapat laporan, BNPB sontak menuju lokasi dan berusaha melakukan evakuasi terhadap warga. Ibu hamil dan orang – orang yang dianggap lemah fisik menjadi prioritas BNPB untuk diselamatkan lebih awal.

BACA JUGA :  Warga Antusias Sambut Nur Alam dari Bandara sampai di Rumahnya

Kegiatan ini disambut positif oleh warga. Salah satunya adalah Lurah Kampung Salo Budi Utomo. Ia mengungkapkan kegembiraannya dengan adanya simulasi dari BNPB tersebut.

“Tentu kita senang dengam adanya kegiatan ini. Masyarakat bisa tahu bagaimana cara menyelamatkan diri, dan kita juga tahu jalur-jalur evakuasinya,” kata Budi Utomo.

Selain menggelar sosialisasi dan simulasi, tim BNPB dan UGM juga memasang alat pendeteksi curah hujan. Dengan alat itu masyarakat bisa mengambil langkah preventif dalam menghadapi ancaman banjir dan tanah longsor. (/b)

 


Kontributor: Lukman Budianto
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini