ZONASULTRA.COM,BAUBAU – Universitas Muslim (UMU) Buton, resmi menerima Surat Keputusan (SK) izin operasional yang dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sulawesi di Gedung Maidani Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (6/7/2019).
Dengan adanya SK tersebut maka universitas yang berlokasi di bilangan Jalan Betoambari nomor 146 Kota Baubau itu sudah bisa membuka pendaftaran calon mahasiswa baru untuk tahun ajaran 2019 ini.
Serah terima SK tersebut dihadiri oleh Asisten I Pemerintah Provinsi Sultra Sarifudin Safaa, Wakil Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse bersama Sekretaris Daerah Roni Mucthar, Ketua Yayasan Universitas Dayanu Iksanudin Masra Manaarfa, serta Ketua PBNU Bidang Pendidikan Hanif Saha Gafur.
Dalam kesempatan kali ini, Hanif Saha Gafur, mewakili Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) yang menaungi UMU Buton. Dia menyampaikan beberapa arahan dalam rangka pembinaan mahasiswa di kampus baru itu.
Menurut Hanif, pendidikan tinggi sawasta baru, agar mampu menyamai level universitas di atasnya, dan mesti menguatkan pendidikan karakter mahasiswa.
“Jika kita UMU Buton ingin menyamai level kampus mapan seperti UI (Universitas Indonesia) UGM (Universitas Gajah Mada) ITB (Institut Teknologi Bandung) dan sebagainya yang mapan itu, jangan bersaing di metode pembelajaran akademiknya, atau bidang risetnya. Jika itu yang dilakukan, selamanya akan tertinggal, tapi ada satu yang bisa dilakukan, yaitu menguatkan pendidikan karakter. Dengan karakter yang kuat, alumni UMU Buton akan bisa bersaing,” papar Hanif di hadapan ratusan tamu undangan.
(Baca Juga : UMU Buton, Kampus Baru di Baubau Siapkan Delapan Program Studi Populer)
Hanif mencontohkan studi Universitas Harvard di Amerika. Studi itu, menanyai para pemimpin di perusahan ternama. Riset itu untuk mengetahui foktor sukses para Chief Executive Officer (CEO) atau direktur utama perusahaan. Rata-rata jawabannya kata Hanif, karena mereka memiliki daya juang, serta daya saing yang kuat.
“Jadi CEO-CEO yang jago-jago itu, setelah ditanyai, jawabnya sama. Intinya merujuk pada karakter yang kuat. Studi itu menunjukkan, karakter yang baik untuk dikembangkan adalah karakter kepemimpinan,” tambah Hanif.
Hanif berjanji, LPTNU akan membantu UMU Buton meningkatkan akreditasi. Secepatnya akreditasi itu akan diusahakan ketika UMU Buton punya mahasiswa.
Hal serupa juga dikatakan Jafarudin yang mewakili LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi. Pihaknya akan mendukung segala upaya pengembangan kapasitas perguruan tinggi swasta, termasuk UMU Buton.
“UMU Buton ini insyahallah secepatnya bisa punya akreditasi. Kalau bisa seperti yang diharapkan seperti ketua yayasan (Ketua Yayasan UMU Buton Ibrahim Marsela) tadi, Isyahallah akan terakreditasi B,” ujar Jafarudin.
Wakil Wali Kota La Ode Ahmad Monianse, berjanji bahwa pemerintah daerah akan bersinergi dengan UMU Buton. Sinergi itu akan diwujudkan dengan kerja sama sekolah menengah atas dan setingkatnya.
“Kita semua berharap bisa bersinergi dengan UMU Buton. Bila perlu, beasiswa yang ada di UMU Buton itu bisa kita kembangkan,” tuturnya.
UMU Buton melalui ketua yayasanya memang menjanjikan beasiswa bagi yang tidak mampu secara ekonomi namun mempuni akademik.
“Ketika saya masih menjabat sebagai birokrasi, saya memiliki mimpi untuk buat yayasan pendidikan tinggi, yang di dalamnya ada kelas miskin. Ini biaya siswa bagi mereka yang tidak mampu secara ekonomi namun mampu potensi akademiknya. Mereka bisa berkuliah gratis hingga selesai,” ujar Ketua Yayasan UMU Buton Ibrahim.
Usai serah terima SK operasional oleh LLDIKTI itu, UMU Buton akan menerima pendaftaran calon mahasiswa. Kata Ibrahim, UMU Buton saat ini sudah punya birokrasi yang relatif lengkap. (B)
