ZONASULTRA.COM, Kendari – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam memuji komitmen PT Aneka Tambang (Antam) Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sultra dalam menyalurkan dana Community Social Responsibility (CSR) dalam pembangunan daerah.
Sanjungan Nur Alam itu disampaikannya saat membuka acara pemasangan tiang pancang bangunan Rumah Sakit (RS) Kolaka tipe B di kelurahan Tahoa, Kecamatan Kolaka, Kabupaten Kolaka, Sultra, Rabu (28/12/2016).
Menurutnya, alokasi dana CSR PT Antam kepada pemerintah daerah selama ini sudah maksimal. Dia menyinggung, dana block grant untuk para kepala desa se Sultra yang selama ini menjadi programnya merupakan bantuan PT Antam juga.
“Ditambah lagi dengan pembangunan RS Kolaka yang baru ini menunjukan komitmen PT Antam tehadap pembangunan daerah harus kita apresiasi,” jelas Nur Alam.
Pembangunan RS Kolaka tipe B yang digagas oleh Bupati Kolaka, Ahmad Safei itu menelan anggaran Rp 84 miliar yang dimulai tahun ini hingga tahun 2018 nanti.
Direktur HC and CSR PT Antam Tbk, I Made Surata mengatakan, pihaknya menggelontorkan dana sebesar Rp 13 miliar untuk tahap awal pembangunan rumah sakit itu di tahun ini. Walau begitu, dia tidak bisa menyebutkan berapa dana CSR yang disalurkan Antam dalam pembangunan itu.
“Antam bangga dapat membantu pembangunan Rumah Sakit Umum Kolaka ini. Hal ini sejalan dengan program kerja perseroan dalam rangka peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat,” jelas I Made Surata dalam sambutannya di acara itu.
Menurutnya, Antam memandang pelaksanaan tanggung jawab sosial merupakan salah satu upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan di wilayah operasional PT Antam.
Dia mengatakan, pihaknya berupaya memberikan dampak positif lingkungan serta menciptakan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat sebagai bagian dari strategi keberlanjutan.
Di tempat yang sama, Bupati Kolaka, Ahmad Safei dalam sambutannya mengatakan, rumah sakit merupakan kebutuhan yang mendasar.
Kata dia, niat pembangunan rumah sakit ini terinspirasi adanya beberapa orang warga kolaka yang sakit tidak mampu mendapatkan pelayanan medis di Kolaka karena sarana dan prasarana yang tidak memadai. Padahal sumberdaya manusianya sudah tersedia.
“Harapan kami, rumah sakit ini akan menjadi tempat rujukan terhadap beberapa penyakit warga di Sultra,” ujar Safei.
Dia berharap, sebelum berakhir masa jabatan periode pertamanya, rumah sakit ini diupayakan sudah bisa difungsikan.(B)
Reporter : Abdul Saban
Editor : Tahir Ose
