Ribuan Mahasiswa Se-Sultra Beraksi dalam Kuliah Akbar Lawan Radikalisme

120
Ribuan Mahasiswa Se-Sultra Beraksi dalam Kuliah Akbar Lawan Radikalisme
KULIAH AKBAR - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Pol Andap Budhi Revianto saat memberikan orasi sebelum membuka acara kuliah akbar melawan radikalisme di Lapangan eks MTQ Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (28/10/2017) sore. (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)

Ribuan Mahasiswa Se-Sultra Beraksi dalam Kuliah Akbar Lawan Radikalisme KULIAH AKBAR – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Pol Andap Budhi Revianto saat memberikan orasi sebelum membuka acara kuliah akbar melawan radikalisme di Lapangan eks MTQ Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (28/10/2017) sore. (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ribuan mahasiswa mengikuti kuliah akbar melawan radikalisme di Lapangan eks MTQ Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (28/10/2017) sore. Kuliah ini dalam bentuk aksi kebangsaan melawan radikalisme dan merupakan tindak lanjut dari pertemuan pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia yang digelar di Bali pada September lalu.

Ketua panitia pelaksana Hartono mengatakan, aksi ini dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda. Selain di Sultra, aksi ini juga digelar diseluruh provinsi lain se-Indonesia.

Dikatakan tujuan kegiatan ini adalah menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila dan agama yang benar kepada mahasiswa. Sebab, selama ini dunia kampus kata Hartono, telah dijadikan incaran utama dalam penyebaran radikalisme. Karena itu harus ada upaya yang luar biasa dan terus menerus untuk membentengi sekaligus mengikis paham kekerasan tersebut di dunia kampus.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sultra Brigjen Polisi Andap Budhi Revianto yang membuka acara kuliah akbar, menyerukan agar mahasiswa Sultra bersatu untuk melawan ancaman isu radikalisme dan perpecahan adu domba.

Ribuan Mahasiswa Se-Sultra Beraksi dalam Kuliah Akbar Lawan RadikalismeMenurutnya, dulu bangsa Indonesia diadu domba dengan istilah “devide it impera”, sekarang diadu domba dengan gaya baru, dengan hoax dan berbagai berita yang menyesatkan, sehingga bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia mulai digerogoti.

“Tentu kita tidak mau Indonesia hanya tinggal nama di peta. Untuk itu, mari kita galang persatuan dan kesatuan, jangan mudah terpecah belah dengan isu-isu yang tak benar,” ujarnya.

Di tempat yang sama steering comite (SC) kuliah akbar Nur Alim mengatakan, kuliah akbar ini mempertegas sikap perguruan tinggi se-Indonesia beserta civitas akademika di kampus masing-masing untuk melawan radikalisme dan intoleransi serta menjadi benteng bagi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

Dikatakan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari meneguhkan komitmen kebangsaan dan nasionalisme bersama, sebagai anak bangsa dan pelanjut pembangunan, dalam mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan para patriot kemerdekaan.

“Semangat kebangsaan dan nasionalisme sangat penting dimiliki seluruh civitas akademika perguruan tinggi, karena khususnya para mahasiswa merupakan bahagian dari pemuda, yang akan melanjutkan perjuangan dan tonggak kepemimpinan di masa mendatang, untuk masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik,” ujar Rektor IAIN Kendari ini.

Aksi kebangsaan ini diikuti oleh 43 perguruan tinggi se-Sultra dan melibatkan seluruh pimpinan forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) serta tokoh agama di Kota Kendari.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan pembacaan sumpah pemuda yang diikuti ribuan mahasiswa yang hadir dan dilanjutkan dengan deklarasi pimpinan perguruan tinggi melawan radikalisme. (B)

 

Reporter: Ramadhan Hafid
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini