ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Pembangunan jalan di Sulawesi Tenggara (Sultra) masih menjadi perhatian masyarakat daerah. Pasalnya banyak jalan yang rusak meskipun belum lama dibangun, termasuk jalan provinsi poros Unaaha – Latoma yang dikeluhkan warga karena rusak.
“Ada sebuah masalah, Latoma itu jauh dari sumber bahan yang artinya harga material itu pasti mahal, tetapi bagi saya dari Komisi V tidak ada alasaan bagi kita untuk mengatakan bahwa jalan itu tidak kuat atau hancur oleh karena material yang jauh,” ujar anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ridwan Bae saat ditemui di salah satu tempat di bilangan Senayan Jakarta, Selasa (27/12/2016).
Ridwan menilai jalan-jalan di Sultra yang cepat rusak dikarenakan pembangunan jalan yang tidak memperhatikan kualitas. Oleh sebab itu pihaknya meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengawasi proyek pembangunan jalan yang dilakukan di provinsi yang kaya akan tambang itu.
“Saya pernah berkomunikasi dengan BPK Provinsi tapi BPK mengatakan itu bukan wilayahnya, karena itu dananya bersumber dari pusat,” ujar anggota Komisi V DPR RI ini lebih lanjut.
Politisi Golkar ini menegaskan bahwa baik pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota beserta para pengusaha harus bekerja secara profesional. Pihaknya juga menyayangkan jalan yang baru dibangun enam bulan sudah rusak dan tidak memberikan kenyamanan bagi para pengguna jalan.
Diakui Ridwan bahwa dirinya sudah berbicara di forum Badan Anggaran (Banggar) DPR RI untuk memberikan pengawasanan penuh terhadap uang transfer daerah yang dimanfaatkan oleh daerah secara tidak profesional termasuk persoalan jalan tersebut. Seperti anggaran yang habis namun proyek pembangunan jalan belum selesai dikerjakan, oleh karena itu Ridwan Bae mempertanyakan peran BPK.
“Saya berharap BPK dengan instansi terkait yang menyangkut persoalan pemeriksaan turun ke Sultra secepatnya,
dan saya sendiri Januari akan mendatangi BPK,” tutup Ridwan Bae.(B)
Reporter : Rizki Arifiani
Editor : Tahir Ose
