Rusman Emba Adukan Pemuda Lakarinta ke Polisi

569
Rusman Emba Adukan Pemuda Lakarinta ke Polisi
LAPORAN - Kuasa Hukum LM Rusman Emba, Syahribin saat membawa laporan pencemaran nama baik Rusman Emba ke Polres Muna. (Nasrudin/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, RAHA – Calon Bupati Muna, Rusman Emba melalui kuasa hukumnya melaporkan seorang pemuda dari Desa Lakarinta Kecamatan Lohia bernama HP alias Epo ke polisi lantaran telah mencemarkan nama baiknya. Kuasa Hukum Rusman Emba, Syahribin mengatakan surat aduan tersebut telah dibawa ke Polres Muna dengan laporan pencemaran nama baik terhadap kliennya.

“Kita laporkan salah satu warga desa Lakarinta sekitar pukul 14.00 Wita. Materi aduannya pencemaran nama baik LM Rusman Emba,” terang Syahribin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/10/2020).

Syahribin menyatakan surat aduan sudah diterima oleh pihak Polres Muna, dengan nomor 01A/2020 perihal laporan pencemaran nama baik. Pria yang akrab disapa Hipno ini menuturkan kejadian pencemaran nama baik terjadi pada 1 Oktober lalu.

BACA JUGA :  Ini Penjelasan Polda Sultra Terkait Insiden Salah Tembak di Kendari

Saat itu, rombongan LM Rusman Emba hendak menuju wilayah Muna Timur melalui wisata Meleura. Saat rombangan tiba di Meleura dan tengah menunggu Rusman yang singgah dipesta di Desa Korihi, ada seorang pemuda dalam kondisi mabuk berteriak dan buat gaduh.

“Dia berteriak kita rapikan Meleura. Lalu melontarkan kalimat kurang baik. Katanya dia (Rusman Emba) berjanji tidak mengganti Pj Kades namun ternyata dia pembohong dan Kambulete,” beber Hipno.

Ia menuturkan kasus pencemaran nama baik tersebut sudah sering dilakukan oleh pihak lain. Menurutnya, Rusman Emba sudah cukup sabar selama ini dengan perlakuan yang tidak menyenangkan. Namun untuk kali ini, perbuatan Epo dianggap sudah melampaui batas sehingga harus diproses hukum.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Hipno menegaskan laporan tersebut sebagai bentuk memberikan efek jera bagi masyarakat yang tak mengedepankan etika dalam bertindak.

“Harusnya masyarakat lebih cerdas memaknai politik. Sekalipun berbeda pilihan namun harus tetap saling menghargai satu sama lain,” pungkasnya.

Sehingga tidak bertentangan dengan tradisi sebagai masyarakat Muna yang dikenal santun dan berbudaya. (b)

 


Kontributor: Nasrudin
Editor: Rizki Arifiani

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini