Saat Saleh Lasata Mewakili Gubernur Non Aktif Berpamitan di Akhir Masa Jabatan

280
Saat Saleh Lasata Mewakili Gubernur Non Aktif Berpamitan di Akhir Masa Jabatan
PISAH SAMBUT - Pelaksana Tugas (Plt Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara Saleh Lasata bersama Pj Wali Kota Baubau Hado Hasina dalam acara pisah sambut Wali Kota dam Wakil Wali Kota Baubau periode 2013-2018 di rujab wali kota Senin malam 4 Februari 2018. (Tahir Ose/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Masa kepemimpinan pasangan Nur Alam-Saleh Lasata memasuki masa purna tugas, tepatnya di tanggal 18 Februari 2018.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Saleh Lasata menyampaikan permohonan maafnya jika selama keduanya memimpin terdapat kekurangan.

Mantan Bupati Kabupaten Muna itu mengatakan 10 tahun kebersamaanya menahkodai Sultra bersama Nur Alam banyak tantangan pembangunan yang mereka hadapi.

Saleh juga membagikan kunci keharmonisan keduanya terletak pada sikap saling menghargai dan memahami peran dan fungsi masing-masing. Saleh juga memuji kinerja pemerintahan dan pembangunan gubernur non aktif Nur Alam selama satu dekade.

” Kebiasaan saya apabila bertemu dengan para kepala daerah khususnya wakil saya berpesan agar sabar dan sabar. Kebersamaan dua orang pemimipin harus saling berkontribusi agar tetap solid,” ujar Saleh Lasata di Baubau Senin malam saat menghadiri acara pisah sambut Penjabat (Pj) Wali Kota setempat Hado Hasina yang baru dilantik pada 31 Januari 2018.

Saleh menyampaikan ingin memanfaatkan moment kedatanganya di Kota Baubau untuk berpamitan kepada masyarakat setempat. Katanya tersisa dua pekan lagi itu dia menyampaikan permohonan maaf mewakili Gubernur Sultra non aktif Nur Alam dan dirinya. Selama bersama Nur Alam memimpin Sultra satu dasawarsa mengakui masih banyak kekurangan.

BACA JUGA :  Mengenal Quick Count, Benarkah Akurat?

” Kami bukan malaikat kami manusia banyak kekurangan. Apa yang kami lakukan selama ini sudah maksimal untuk ukuran kami sebagai manusia biasa olehnya itu atas nama pribadi Nur Alam dan saya meminta maaf mana kala terjadii hal -hal yang tidak menggenakan selamna kami memimpin baik di pemerintahan dan di masyarakat,” jelas Saleh yang disambut tepuk tangan hangat oleh para tamu undangan dalam acara ramah tamah.

Saleh juga menyebut jika semua pekerjaan yang dilakukan dirinya bersama Nur Alam semata-mata untuk kemajuan Sultra. Meski begitu dia meyakinj masih afa kekurangan yang harus terus dibenahi. Dan selaiknya pemimpin berikutnyalah diharapkan meneruskan momentum pembangunan untuk kesejahteraan daerah ini.

” Kami sadar banyak kekurangan tapi insyallah biar sedikit ada buah tangan yang kami tinggalkan untuk masyarakat Sultra. Maafkan kami jika terjadi hal-hal yang kurang berkenan. Terimakasih bantuan kepada kami sehingga kami bisa berbuat lebih banyak untuk Sultra selama 10 tahun ini,” ucapnya

BACA JUGA :  Kapolda Sultra Ingatkan Jajaran untuk Profesional dan Netral di Pemilu

Ditempat yang sama mantan Wali Kota Baubau AS Thamrin juga menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kepemimpinan Nur Alam dan Saleh Lasata selama satu dekade. Keduanya ia menilai telah membawa perubahan pembangunan.

“Terkhusus untuk Kota Baubau selama menjabat rutin kegiatan provinsi yang dilaksanakan di sini. Kegiatan-kegiatan tersebut memberikan banyak dampak positif bagi daerah,” jelas AS Thamrin

Dalam acara ramah tamah dihadiri seluruh unsur muspida Kota Baubau turut hadir pula bupati Buton Tengah dan Buton Selatan. Acara yang berlangsung sejak pukul 19.00 wita hingga pukul 23.00 wita itu berlangsung penuh keakraban. Sejumlah persembahan musikalisasi ditampilkan sebagai wujud apresiasi terhadap kepemimpinan AS Thamrin-Maasra Manarfa selama lima tahun terakhir. (*)

 


Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini