Sambut Gerhana Matahari Cincin, Puluhan Warga Kendari Salat Gerhana

97
Sambut Gerhana Matahari Cincin, Puluhan Warga Kendari Salat Gerhana
SALAT - Puluhan warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar salat sunah gerhana di Masjid An-Nur, Jalan Budi Utomo, Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kamis (26/12/2019). (Fadli Aksar/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Puluhan warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar salat sunah gerhana di Masjid An-Nur, Jalan Budi Utomo, Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kamis (26/12/2019).

Ibadah ini dilakukan serentak hampir di seluruh Indonesia yang dilalui Gerhana Matahari Cincin. Salat gerhana ini dilakukan usai pelaksanaan salat zuhur sekitar pukul 13.10 Wita. Usai salat gerhana yang berlangsung selama kurang lebih 30 menit tersebut dilanjutkan dengan khutbah.

(Baca Juga : Warga Kolut Gelar Salat Gerhana Matahari)

Khutbah tersebut dibawakan oleh salah seorang penceramah yang juga merupakan panitia pelaksana kegiatan Dani Sofyan. Isi khutbahnya mengenai fenomena gerhana serta anjuran-anjuran ibadah yang dilakukan saat gerhana terjadi.

BACA JUGA :  Warga Antusias Sambut Nur Alam dari Bandara sampai di Rumahnya

Panitia kegiatan Dani Sofyan mengatakan, bahwa pelaksanaan ibadah itu merupakan anjuran sebagaimana sunah nabi di dalam hadis. Menurutnya, antusias masyarakat cukup tinggi dibanding pelaksanaan salat gerhana biasanya di masjid tersebut.

“Menurut buku klasik yang saya baca, ini adalah sarana Allah, bahwa matahari, bumi dan bulan bergerak dalam satu poros yang sama secara bersamaan. Gerhana ini merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Jadi bukan hanya tontonan pemandangan indah oleh mata,” jelasnya usai salat digelar.

Sambut Gerhana Matahari Cincin, Puluhan Warga Kendari Salat Gerhana

Di samping itu, secara pribadi Dani mengaku, ibadah salat gerhana tersebut sudah sering dilakukannya. Dirinya bangga, salat gerhana kali ini banyak warga Kota Lulo yang melakukan salat di masjid An-Nur tersebut.

BACA JUGA :  UPT Perpustakaan UMW Kendari Gelar Bedah Buku Penelitian Kualitatif

Sementara itu, salah seorang jamaah Asrul (23) mengaku baru pertama kali mengikuti salat gerhana tersebut karena punya waktu yang lengang untuk ikut melaksanakan ritual keagamaan itu. Dia pun merasa senang karena fenomena gerhana itu momentum yang langka.

“Alhamdulillah, momentum gerhana cincin ini fenomena alam yang langka, merupakan siklus yang terjadi puluhan tahun hingga ratusan tahun sekali. Gerhana yang sama belum tentu bisa melakukan ibadah yang sama,” ungkapnya. (A)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini