Satu PDP Corona Meninggal Dunia di RSUD Bahteramas

7044
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) terduga pengidap corona (Covid-19), meninggal dunia di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Senin (23/3/2020) sekitar pukul 11.00 Wita. Pasien berjenis kelamin wanita (34) ini meninggal setelah dirawat selama lima hari sejak 18 Maret 2020.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD Bahteramas dr Sjarif Subijakto mengatakan, pasien ini mengalami gangguan pada paru-paru. Pasien tersebut merupakan rujukan dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra.

Baca Juga : Lima Kasus PDP Virus Corona Diisolasi di RS Bahteramas

“Meninggal karena faktor penyakitnya, bronkus pneumonia. Gejalanya sesak nafas, pakai oksigen. Sudah ditangani dokter penyakit dalam, diobati, cuma kondisinya tidak terlalu bagus, sejak semalam,” ungkap Sjarif saat ditemui di rumah sakit, Senin (23/3/2020).

Dia membeberkan, korban sendiri pernah bepergian ke Arab Saudi menjalankan ibadah umrah, pulang ke Indonesia pertengahan Februari 2020. Setelah pulang, pasien ini masuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra. Selanjutnya 18 Maret dirujuk di RSUD Bahteramas.

Baca Juga : Tiga Orang di Sultra Dinyatakan Positif Corona

Menurut Sjarif, sampel liur tenggorok (swab) telah diambil oleh tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sultra untuk dilakukan pengujian di laboratorium rujukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Makassar, Sulawesi Selatan. Hasil laboratorium akan memastikan terinfeksi corona ata tidak jenazah tersebut.

“Standar Covid-19, sebelum positif kita lakukan.Tadi kendalanya keluarganya tidak mau diantar ambulans, tanda tangan dia. Kita cuma mengamankan mayat,” ujar dia. (A)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Muhamad Taslim Dalma

1 KOMENTAR

  1. Habis masyarakat klu penderita menunggu hasil dr makassar baru ada pelayanan.nasiiiib gidup di provinsi yg tertinggal……..sekarang ini sekolah di liburkan tp pegawai yg tdk ada hubungan pelayanan penyakit tdk di liburkan,gmana ini sementara di suruh berdiam diri drmh…

Tinggalkan Balasan ke Syukman Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini