SD 5 Palangga Konsel Diduga Gelapkan Dana Bantuan Siswa Tidak Mampu

1857
SD 5 Palangga Konsel Diduga Gelapkan Dana Bantuan Siswa Tidak Mampu
DANA BANTUAN - Buku rekening beberapa siswa yang ditunjukan ke awak Zonasultra.Com untuk menunjukan transaksi penerimaan dana PIP setiap tahun. Para orang tua siswa baru diberikan rekening tersebut setelah dipegang pihak sekolah sejak tahun 2017. Selasa (24/9/2019). (ERIK ARI PRABOWO/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM,ANDOOLO-Puluhan orang tua siswa sekolah dasar (SD) 5 Palangga Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluhkan proses penyaluran dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang diperuntukan bagi siswa tidak mampu. Berbagai keanehan diutarakan warga saat dikunjungi wartawan.

Salah seorang orang tua siswa, Arman (36) mengatakan, anaknya pernah menerima bantuan itu sejumlah Rp 450 ribu secara tunai dari sekolah di tahun 2017. Di tahun 2018 dan 2019 anaknya tidak pernah lagi menerima dana tersebut.

“Waktu itu (tahun 2017) saya datang dibawakan di rumah malam-malam uangya (uang PIP) sama gurunya sapunya anak. Tapi belakangan saya rasa aneh, saya sampai sekarang belum dikasi buku rekening, padahal bantuan itu masuknya melalui rekening yang dibuat atas nama siswa penerima,” kata Arman pada awak media saat diwawancarai di Palangga, Selasa (24/9/2019).

Tak jauh beda dengan Arman. Sumarto (36) juga mengaku anaknya pernah menerima dana tersebut mulai dari kelas Empat SD hingga tamat. Saat ini anak Sumarto telah duduk dibangku kelas Satu SMP. Ia menunjukan transaksi yang masuk di rekening anaknya terakhir uang tersebut masuk pada tanggal 18 Mei 2019.

“Tahun 2018 terima Rp. 450 Ribu. 2017 tidak, tapi 2018 terima Dua kali. 2019 saya terima hanya Rp. 210 Ribu,” ujar Sumarto.

Sementara itu, orang tua murid lainya, Asron (48) juga mengaku tak tahu selama ini kalau bantuan yang diterima anaknya adalah program tahunan. Dia baru diberikan rekening BRI anaknya minggu lalu bersama beberapa warga yang lainya.

“Belum ada satu Minggu ini sadikasi buku rekening,” ungkap Asron.

Keanehan juga dialami oleh dua orang ibu rumah tangga yang enggan disebutkan identitasnya. Mereka mengaku anaknya bersekolah di tempat yang sama, seorang dari mereka mengaku mendapat kasus yang sama seperti Arman.

“Tahun 2017 ji terima. 2018, 2109 tidak mi, saya juga baru sekarang dikasi buku rekeningngya anaku. Pas sa cek di Bank ada itu transfer (trasaksi). Baru katanya kepala sekolah tidak ada ATM sementara sa tanya kasirnya (teler) ada itu ATM nya,” paparnya.

Mereka pun mengaku diberi buku rekening tanpa penjelasan dari pihak sekolah.

“Sa dengar informasi di luar, katanya pernah ada yang melapor di polisi. Makanya katanya kita dikasi mi ini buku rekening,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD 5 Palangga Junaeda saat dihubungi belum memberikan tanggapan. Ditelpon dua kali dan di sms, hingga pukul 19.00 wib belum juga ada tanggapan.

Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Konsel Saifuddin saat dikonfirmasi mengaku tak tahu kejadian ini. Dia pun mempersilahkan jika ada orang tua murid yang ingin memperkarakan masalah ini.

“Silahkan (melapor) kalau begitu modelnya, sudah sering kita ingatkan para kepala sekolah. Tapi sebagai pembina saya akan bertanggung jawab untuk memanggil yang bersangkutan, apa benar tidak laporan ini,” tegas Saifuddin.

Lebih jauh Saifuddin mengatakan, dana PIP merupakan transfer langsung dari pemerintah pusat yang disalurkan setahun sekali. Dengan rincian, kelas 2 hingga kelas 5 jumlahnya Rp 450 Ribu per siswa. Sedangkan kelas 1 sebesar Rp 225 Ribu. Ia pun menyebut sebanyak ratusan anak menerima bantuan PIP di SD 5 Palangga tersebut.

“Dana PIP itu dari pusat, yang data saja bukan kita, tapi dari dinas sosial, kami hanya diberi tahu jumlah penerimanya,” jelasnya. (a)

 


Kontributor : Erik Ari Prabowo
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini