Sekolah Disegel, Ratusan Murid SDN 1 Andowia Konawe Utara Terpaksa Tidak Sekolah

164
Sekolah Disegel, Ratusan Murid SDN 1 Andowia Konawe Utara Terpaksa Tidak Sekolah
PENYEGELAN - Sekolah SDN 1 Andowia disegel oleh pemilik lahan dikarenakan pihak Pemerintah Konut hingga kini belum menyelesaikan ganti rugi lahan. Terhitung sudah dua hari sejak kamis (15/9/2016) hingga Jumat (26/9/2016) hari ini pihak sekolah memilih meliburkan murid-murid. (Jefri/ZONASULTRA.COM)
Sekolah Disegel, Ratusan Murid SDN 1 Andowia Konawe Utara Terpaksa Tidak Sekolah
PENYEGELAN – Sekolah SDN 1 Andowia disegel oleh pemilik lahan dikarenakan pihak Pemerintah Konut hingga kini belum menyelesaikan ganti rugi lahan. Terhitung sudah dua hari sejak kamis (15/9/2016) hingga Jumat (26/9/2016) hari ini pihak sekolah memilih meliburkan murid-murid. (Jefri/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU– Ratusan Siswa SDN 1 Andowia, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), terpaksa  pulang sebelum jadwal pelajaran usia. Terhitung sudah dua hari sejak kamis (15/9/2016) hingga Jumat (26/9/2016)  hari ini pihak sekolah  memilih meliburkan  murid-murid.

Menyusul aksi penyegelan yang dilakukan oleh pemilik lahan.  Dengan memggunakan bambu panjang pemilik lahan menutup pintu pagar sekolah sehingga tak ada satupun siswa atau guru yang bisa masuk kedalam.

Sang pemilik lahan kesal dengan janji pemerintah setempat yang tak kunjung merealisasikan pembayaran lahan seluas 2000 meter persegi untuk  sekolah tersebut.

“Itu hari yang ukur dari Pemerintahan umum. Mereka bilang hitungan permeter untuk pemerintah Rp 15 ribu permeternya. Tapi sampai sekarang tidak di selesaikan. Hanya janji-janji saja. Sekarang Saya tidak mau mi kalau mau di bayar Rp 15 ribu. Sekarang saya minta Rp 100 permeternya. Kalau tidak mau saya mau ambil saya punya tanah,” ujar pemilik lahan Armin dengan nada tegas.

Kepala Sekolah SDN 1 Andowia, Rayenra,  menyayangkan aksi penyegelan tersebut. Padahal sekolah tersebut berdiri sudah cukup lama sekira 15 tahun.

Menurut Rayenra pihaknya sebenarnya pernah memfasilitasi pemilik lahan terkait pembayaran lahan sekolah yang belum dibayarkan pemerintah. Sayangnya kedua pihak belum bersepakat.

“Saya sudah cukup membantu pemilik lahan tentang persoalan ini, tapi sampai saat ini tidak ada penyelesaiannya, kita mau berbuat apa juga karena yang punya tanah sudah menuntut,”  jelas Rayenra yang ditemui di SDN Andowia, jumat pagi tadi.

Rayenra pun  berharap semoga persolaan sengeketa lahan sekolah   tidak berlarut-larut  hingga berdampak terganggunya aktifitas belajar mengajar para murid dan guru di sekolah.

“Kasian ini anak-anak mau sekolah, kalau begini terus bis-bisa mereka tidak sekolah,” ujar Rayenra

Sementara itu pihak pemerintah dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Konawe Utara sendiri belum bisa dikonfirmasi perihal aksi penyegelan sekolah dan terhentinya aktifitas belajar mengajar di SDN 1 Andowia. Nomor selullar Kepala Dinas tidak aktif. (B)

 

Reporter : Jefri Ibnu
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini