Semester I 2020, Realisasi APBN di Sultra Turun

85
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sultra, Arif Wibawa
Arif Wibawa

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) selama Semester I 2020 di Sulawesi Tenggara (Sultra) secara umum menunjukkan grafik yang menurun, baik dalam realisasi penerimaan maupun belanja negara.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sultra, Arif Wibawa mengatakan, kondisi tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh kinerja perekonomian yang menurun akibat adanya pandemi Covid-19.

Meluasnya pandemi Covid-19 di Indonesia, selain menyebabkan krisis kesehatan, juga menyebabkan tingkat konsumsi masyarakat terganggu, investasi terhambat, serta berhentinya aktivitas ekonomi yang menyerap tenaga kerja, membuat perekonomian Indonesia menjadi melambat.

Di Sultra, penerimaan negara yang bersumber dari Penerimaan Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) semester I Tahun 2020 mencapai Rp1,19 triliun atau mengalami penurunan sebesar 5 persen dibandingkan periode sama tahun 2019 yang mencapai Rp1,25 trilun.

Kata dia, untuk penerimaan perpajakan mencapai Rp944,5 miliar atau mengalami penurunan hampir 3,5 persen dibandingkan Semester I tahun 2019 yang mencapai Rp979,2 miliar.

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

Sedangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Semester I Tahun 2020 sebesar Rp241,4 Miliar atau mengalami penurunan sekitar 10,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp269,6 Miliar.

Kemudian realisasi belanja pemerintah pusat melalui kementerian/lembaga di Sultra terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Bantuan Sosial) mencapai Rp2,33 triliun semester I tahun 2020, atau sekitar 38,5 persen dari total pagu sebesar Rp6,04 Triliun.

“Realisasi tersebut mengalami sedikit peningkatan (sekitar 0,6%) bila dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019, yaitu sebesar 37,9 persen dari total pagu Rp7,29 triliun,” ungkapnya melalui siaran persnya, Senin (20/7/2020).

Sementara itu, realisasi belanja pegawai mencapai Rp1,05 triliun atau sekitar 46,8 persen dari total pagu Belanja Pegawai sebesar Rp2,26 triliun. Belanja Barang mempunyai realisasi yang sedikit lebih rendah dari Belanja Pegawai, yaitu mencapai Rp812,4 miliar atau sekitar 34,4 persen dari pagu Belanja Barang sebesar Rp2,36 triliun.

Sedangkan realisasi Belanja Modal mencapai Rp438 miliar atau sekitar 31,3 persen dari Pagu Belanja Modal sebesar Rp1,39 triliun. Persentase realisasi terbesar terdapat pada Belanja Bantuan Sosial yaitu 75,8 persen dengan capaian Rp21,9 Miliar dari pagu Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp28,9 miliar.

Dia menambahkan, tingginya realisasi pada belanja bantuan sosial dikarenakan pemerintah cepat tanggap untuk menyalurkan bantuan sosial dalam rangka menangani dampak yang timbul karena pandemi Covid-19 terutama untuk memulihkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Kemudian, realisasi Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) semester I Tahun 2020 rata-rata sudah melebihi 50 persen. Realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) mencapai Rp307,0 miliar dari alokasi Rp519,3 miliar. Dana Alokasi Umum (DAU) dengan realisasi mencapai Rp5,52 triliun atau sebesar 58,5 persen dari alokasi Rp9,4 triliun. Realisasi Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp216,34 miliar atau sekitar 57,7 persen dari alokasi sebesar Rp375,25 miliar. (B)

 


Penulis: M1
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini