Sengketa IUP Telan Korban, Proyektil Peluru Berhasil Diangkat

272
Sengketa IUP Telan Korban, Proyektil Peluru Berhasil Diangkat
PELURU - Proyektil peluru karet yang berhasil diangkat dari tubuh Sarman, korban yang tertembak saat melakukan penghadangan kapal milik PT. GMS. (15/1/2018). (Lukman Budianto/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Proyektil peluru yang bersarang di paha Sarman (35) berhasil diangkat oleh tim medis RSUD Bahteramas Kendari. Proses pembedahan berlangsung pukul 17.30 Wita, Minggu (14/1/2018). Setelah diangkat, diketahui jenis peluru yang bersarang di paha korban adalah peluru karet.

Direktur RSUD Bahteramas Yusuf Hamra membenarkan perihal pengangkatan peluru itu. Namun Yusuf menolak untuk menjelaskan lebih jauh perihal pengangkatan peluru karet itu.

“Kalau mengenai proyektilnya saya tidak komentar, silahkan tanyakan ke Polda. Karena sesuai kesepakatan, mengenai hal teknisnya itu silakan tanyakan ke Polda,” kata Yusuf Hamra saat dikonfirmasi Zonasultra.com, Senin (15/1/2018).

“Yang jelas kami sudah melakukan pembedahan, pengangkatan proyektil itu dan saat ini kondisi pasien juga masih normal,” jelas Yusuf Hamra.

Sementara Kapolres Konawe Selatan AKBP Hamka Mappaita mengatakan, tembakan yang dilakukan anggotanya saat kejadian berlangsung merupakan tembakan peringatan, dan bukan tembakan ke arah warga yang melakukan penghadangan kapal.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

“Semua standar operasional prosedur sudah dilaksanakan. Semua anggota melaksanakan tembakan peringatan, bukan menembak,” kata Hamka yang dikonfirmasi lewat telepon.

Lanjut Hamka, anggota mengeluarkan tembakan peringatan karena adanya bom molotov yang dilempar warga ke arah kapal pemuat alat berat tambang milik perusahaan PT Gerbang Multi Sejahtera (GMS). Saat ini kapal tersebut telah ditarik mundur dan diamankan oleh pihak kepolisian.

Perseteruan antara warga dan pihak perusahaan PT GMS sudah berlangsung sejak tahun 2015. Hal itu disebabkan tidak ada kesepahaman antara pemilik perusahaan dan warga setempat mengenai Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik PT GMS.

(Berita Terkait : Sengketa IUP di Laonti Konsel Kacau, Satu Warga Diduga Kena Tembak)

Tanah yang bersengketa ini berada di Desa Tue-tue, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra).

BACA JUGA :  Usai Mabuk-mabukan, Polisi Ini Main Pistol Lalu Tembak Pacar Sendiri

Penghadangan kapal pemuat alat berat milik PT GMS sudah berulang kali dilakukan oleh warga. Warga kesal karena status tanah di lokasi tambang masih berperkara, dan pemilik perusahaan masih saja terus beroperasi.

Penghadangan yang berujung tertembaknya Sarman, warga yang sehari-harinya bekerja sebagai nelayan terjadi pada Minggu (14/1/2018) sekitar pukul 08.00 Wita. Sampai saat ini belum diketahui siapa pelaku yang memuntahkan peluru ke paha Sarman.

Namun Agusran, warga Laonti menceritakan, saat penghadangan kapal dilakukan, aparat gabungan dari TNI Polri mengawal ketat kapal milik PT GMS. Kemudian aparat mengaluarkan tembakan yang terdengar hingga puluhan kali.

“Kita tidak bisa lihat mukanya, karena pake topeng. Mereka menembak ke arah air. Tapi menurut masyarakat di sana, aparat polisi yang menembak ke arah warga,” terang Agusran saat ditemui di RSUD Bahteramas Kendari. (A)

 

Reporter: Lukman Budianto
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini