Sentimen Negatif Corona, Ekonomi Sultra Diprediksi Hanya Mampu Tumbuh 4,3 Persen

121
Sentimen Negatif Corona, Ekonomi Sultra Diprediksi Hanya Mampu Tumbuh 4,3 Persen
Prediksi Ekonomi Sultra

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sentimen negatif dari penyebaran wabah virus corona (Covid-19), dinilai memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun ini.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Suharman Tabrani mengatakan, melihat kondisi tersebut, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 diperkirakan akan berada pada kisaran 3,9 hingga 4,3 persen year on year (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2019 yang sebesar 6,5 persen (yoy).

“Artinya dampak corona ini memang menahan laju pertumbuhan ekonomi kita tahun 2020 ini,” ungkap Suharman melalui teleconference, Selasa (19/5/2020).

Suharman menyebutkan, sejumlah faktor yang menjadi Downside (sisi penurunan) pertumbuhan ekonomi Sultra yakni pembangunan fisik yang dilakukan pemerintah akan tertahan seiring dengan penghentian, sementara pengadaan barang dan jasa dan difokuskan pada penanganan kasus Covid-19.

Kemudian, pemberlakuan social distancing memberikan dampak pada konsumsi masyarakat terutama pada non bahan makanan. Tak hanya itu penundaan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap 11 kabupaten/kota sebesar 35 persen berpotensi menurunkan kinerja konsumsi pemerintah. “Pengetatan akses keluar masuk untuk manusia dan barang diperkirakan juga akan berdampak pada investasi yang dilakukan oleh swasta,” ujarnya.

Kontraksi pertumbuhan ekonomi dunia pun dinilai dapat berdampak pada perdagangan luar negeri di Sultra. Selain itu, harga nikel dunia diperkirakan juga akan mengalami penurunan.

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

Sementara itu, ada pula faktor yang diprediksi dapat mendorong pertumbuhan atau upside factor ekonomi di Sultra yaitu kinerja industri pengolahan, diperkirakan akan mengalami peningkatan didukung oleh kapasitas produksi smelter dan industri olahan logam yang masih cukup tinggi.

Kemudian, program bantuan dari pemerintah seperti peningkatan bansos nontunai, rencana pelaksanaan bantuan langsung tunai, insentif bagi UMKM dan tenaga medis, program prakerja dan tingkat inflasi yang rendah diperkirakan juga dapat menjaga tingkat konsumsi rumah tangga.

Serta harga minyak dunia yang mengalami penurunan dapat mengurangi nilai impor dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian Sultra. (a)

 


Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini