Seorang Kakek di Baubau Hidup Sebatangkara Dalam Gua Selama 10 Tahun

2942
Seorang Kakek di Baubau Hidup Sebatangkara Dalam Gua Selama 10 Tahun
DALAM GUA - La Udu saat dalam gua menyiapkan sarapan, Senin (3/2/2020). Kegiatan ini ia lakukan sehari-hari sebelum mejalankan aktifitas menangkap ikan. (Risno Mawandili/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM,BAUBAU– La Udu (55), warga kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) hidup seorang diri di dalam sebuah gua di bibir pantai selama 10 tahun. Kakek Udu tidak memiliki rumah rumah, dan enggan menumpang di rumah keluarganya.

Lokasi Gua berada di lubang tebing itu masuk wilayah administratif Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau.

Gua itu sendiri terbilang kecil. Bahkan terbilang sempit untuk satu orang. Dia bertahan hidup seorang diri, jauh dari pantau pemerintah setempat.

Agar tetap bertahan hidup, sehari-hari kakek tua ini hanya makan tumbuhan liar di sekitar tempat tinggalnya. Dedaunan, pisang, atau beberapa tanaman umbi-umbian, cukup untuk mengganjal perut. Kalau urusan minum, kakek renta mengambil air dari sela-sela batu, tidak jauh dari gua. Jika stok air menipis saat musim kemarau, ia akan masuk ke perkampungan untuk mengambil air.

La Udu juga bertahan hidup dari hasil tangkap ikan di laut. Jika dalam sehari rezeki pancingan dianggap berlebih untuk kebutuhan makan, ia akan ke perkampungan untuk menukarnya dengan beras. Begitulah kakek 55 tahun itu bertahan hidup.

BACA JUGA :  Disabilitas Netra dan Pemilu: Antara Keinginan dan Keraguan Memilih

(Baca Juga : Kakek Usia 105 Tahun di Muna, Berjuang Hidup Jualan Kelapa Muda)

“Kalau ada rumah saya tidak mau tinggal di sini,” ujarnya, kepada awak media, senin (3/2/2020).

Saat malam hari, awas kadang menghampiri La Udu. Dia takut akan ancaman hewan liar. Kepada zonasultra.id, Udu mengaku, ancaman yang paling bahaya adalah ular piton.

Pernah Menikah dan Tak Dikaruniahi Anak

La Udu bukanya tidak punya keluarga. Ia pernah mencoba membina bahtera rumah tangga, namun akhirnya harus pisah dengan sang istri. Ia tidak dikaruniahi anak.

Si kakek juga punya saudara perempuan, hanya saja antara mereka tidak ada kecocokan. Itulah alasannya dia memilih hidup seorang diri.

La Udu
La Udu

Waktu bersama istrinya si kakek bermukim di Kelurahan Kadolomoko, Kota Baubau. Namun tidak lama mereka pisah dan menjalani hidup masing-masing.

Keberadaan kekek 55 tahun yang tinggal dalam gua tersebut sendiri baru diketahui beberapa bulan terakhir. Bahkan warga perkampungan pernah mengira si kakek sudah meninggal dunia.

BACA JUGA :  Hakim Perempuan di PN Andoolo Ungkap Keresahan, dari Minim Fasilitas hingga Rentan Intervensi

(Baca Juga : Kisah La Ore, Kakek di Muna yang Bangun Masjid untuk Warga Kampung Lama)

Sebelum tinggal di dalam gua, kakek Udu pernah tinggal di gunung. Namun 10 tahun lalu, kakek ini turun pinggir laut dan tinggal dalam gua.

Pihak kepolisian dari Polres Baubau dan TNI dari kodim 1413 Buton juga sudah beberapa kali berkunjung ke tempat tinggal kakek, melakukan pendataan. Setelah didata, menurut pengakuan Udu, dirinya sudah tinggal kurang lebih 10 tahun.

“Itu kami dapat informasi dari warga. Katanya ada warga binaan kami tinggal dalam gua. Setelah dapat informasi kami langsung melakukan pencarian tempat tinggalnya dalam gua itu,” urai Brigpol Rabonding selaku Babinkabtibmas Kecamatan Kadolomoko saat mengunjungi kediaman La Udu.

La Udu berharap punya rumah tinggal di kampung. Si kakek ingin hidup aman seperti warga lainya. (a)

 


Kontributor : Risno Mawandili
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini