Seorang Warga Buton Meninggal Usai Kerusuhan Pecah

984
Pemuda Dua Desa di Buton Saling Serang, Puluhan Rumah Dibakar
PEMBAKARAN RUMAH - Dua kelompok pemuda dari Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya, Kabupaten Buton terlibat pertikaian hingga terjadi pembakaran puluhan rumah. Dua kelompok pemuda ini terlibat aksi saling serang, usai menjalankan salat Idul Fitri, Rabu (5/6/2019). (Foto Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kerusuhan yang melibatkan dua Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya pada Rabu (5/6/2019) berimbas pada jatuhnya korban jiwa.

Seorang warga Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton meninggal dunia usai menjalani perawatan di RSUD setempat.

Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) AKBP Harry Goldenhardt mengungkapkan, tercatat sampai Kamis (6/6/2019) petang ini, terdapat tiga orang menjadi korban, satu orang di antaranya meninggal dunia, dua lainnya terluka.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

(Baca Juga : Pemuda Dua Desa di Buton Saling Serang, Puluhan Rumah Dibakar)

“Benar, sudah ada satu korban yang meninggal dunia, dua orang terluka,” ujar AKBP Harry Goldenhardt saat dikonfirmasi awak Zonasultra via whatsapp, Kamis (6/6/2019) malam.

Meski mengakui ada korban tewas, namun polisi berpangkat dua bunga di pundak ini, belum mau membeberkan identitas warga yang tewas tersebut. Pihaknya juga belum bisa memastikan penyebab tewasnya seorang warga tersebut.

BACA JUGA :  Usai Mabuk-mabukan, Polisi Ini Main Pistol Lalu Tembak Pacar Sendiri

(Baca Juga : Pascarusuh, 700 Warga Gunung Jaya Mengungsi di 3 Desa)

Kendati demikian, Harry sendiri memastikan situasi di dua desa yaitu Desa Sampuabalo dan Gunung Jaya kondusif. Ratusan aparat keamanan juga sudah dikerahkan untuk berjaga dan mengamankan situasi. (a)

 


Kontributor : Fadli Askar
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini