Serap Produksi Petani, Bulog- Pemda Koltim Urungan Bangun Gudang

123
Serap Produksi Petani, Bulog- Pemda Koltim Urungan Bangun Gudang
Tinjau titik lokasi pembangunan gudang Bulog oleh Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo bersama Bupati Kolaka Timur (Koltim) Tony Herbiansyah dan seluruh rombongan di Desa Taweinalu Kecamatan Tirawuta, Jumat (20/1/2017). Gudang Bulog ini, untuk tempat menampung hasil panen gabah petani di Koltim.(Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)
Serap Produksi Petani, Bulog- Pemda Koltim Urungan Bangun Gudang
Tinjau titik lokasi pembangunan gudang Bulog oleh Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo bersama Bupati Kolaka Timur (Koltim) Tony Herbiansyah dan seluruh rombongan di Desa Taweinalu Kecamatan Tirawuta, Jumat (20/1/2017). Gudang Bulog ini, untuk tempat menampung hasil panen gabah petani di Koltim.(Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Untuk menyerap hasil pertanian warga seperti komoditi jagung hidrida dan padi gabah Kabupaten Kolaka Timur, Perum Bulog bekerja sama dengan pemda setempat sepakat membangun gudang penampungan.

Hal itu dikuatkan dengan penandatangan kesepakatan oleh bupati Kolaka Timur, Tony Herbiansyah dan kepala sub Divre Unaaha Perum Bulog Sultra, La Haribun.

Penandatanganan itu disaksikan Direktur Pengembangan Bisni dan Industri Perum Bulog RI, Imam Subowo dan Wakil Bupati Kolaka, Andi Merya Nur.

Pemda Koltim menyediakan lahan dan Perum Bulog memberikan dana hibah untuk pembangunan gudang Bulog di Desa Taweinalu Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka Timur (Koltim).

Serap Produksi Petani, Bulog- Pemda Koltim Urungan Bangun Gudang
Foto bersama Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo beserta Bupati Tony Herbiansyah dan Wakil Bupati Koltim Andi Merya Nur.(Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)

Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri (PBI) Perum Bulog, Imam Subowo mengatakan, petani di Koltim memiliki produk yang sangat tinggi. Namun, saat panen berlimpah, tidak tersedia gudang untuk menyimpan hasil panen petani tersebut. Sehingga, sering kali hasil produksi dari Sultra khususnya Kolaka Timur dikirim terlebih dahulu ke provinsi lain untuk diolah.

“Harus jalan jauh dulu, baru balik kalau udah jadi beras,” ujar Imam Subowo saat memberi sambutan di Aula Kantor Bupati Koltim, Jumat (20/1/2017).

Dengan dana hibah yang diberikan Bulog, dirinya berharap bisa segera terbangun gudang Bulog. Jika gabahnya bagus dan panen tidak terganggu walaupun musim hujan sehingga tugas pokok Bulog sebagai stabilitas harga bahan pangan terwujud.

Selain itu, Imam menyebutkan ada kerjasama dengan pemerintah daerah Koltim seperti program lumbung pangan desa (bunga desa). Ini merupakan implementasi Undang-Undang No 6 tahun 2016 bahwa setiap desa harus memiliki Bumdes (badan usaha milik desa). Untuk memotong penyerapan gabah dari petani langsung kepada Bumdes atau Bulog.

“Mudah-mudahan lewat program ini, kita bisa bersama-sama membangun desa. Bukan bantuan, tapi kerjasama bisnis. Artinya kita bisa kerjasama dengan Bumdes, dan sekaligus dengan petani,” jelasnya.

Dia menyebutkan untuk mendukung petani dan Bumdes ada pembiayaan untuk membeli pupuk, bibit, pengelohan atau bahkan biaya hidup selama menanam oleh bank yang telah bekerjasama. Selain itu, ada asuransi yaitu Jasindo yang akan membantu petani saat terjadi musibah sebelum panen, asuransi ini yang terus membayar pinjaman petani.

“Kalau pembiayaan sudah di bantu oleh bank, tugas Bulog membeli gabah. Target Bulog sangat simple yaitu petani harus untung,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Kolaka Timur (Koltim) Tony Herbiansyah mengatakan dengan adanya dana hibah pembangunan gudang Bulog tersebut dapat memberikan wujud nyata bagi petani Koltim.

Dia mengatakan, dengan kehadiran gudang di Koltim dapat memberikan solusi bagi atas masalah yang dihadapi petani saat ini, di mana sering ditemukan ada gabah hasil panen petani dikirim dan diolah di Sulawesi Selatan.

Tony juga menyambut baik program yang disampaikan oleh Direktur PBI. Apalagi 97 persen masyarakat Kolaka Timur bekerja sebagai petani. (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini