Setelah Sukses Konser Crossborder WRM, Malaka Siapkan Desa Wisata

28
Setelah Sukses Konser Crossborder WRM, Malaka Siapkan Desa Wisata

Setelah Sukses Konser Crossborder WRM, Malaka Siapkan Desa Wisata

 

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Menjelang Rakornas Pariwisata II/2017 yang akan digelar di Bidakara Jakarta, 18-19 Mei, tema-tema soal homestay desa wisata terus menggelinding. Termasuk kabar dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malaka yang langsung tancap gas untuk meningkatkan wisatawan mancanegara di wilayah crossborder (perbatasan).

Setelah sukses menggelar Konser Crossborder Wonderful Indonesia Rai Malaka (WRM) bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jumat (12/5), Pemkab Malaka mempersiapkan desa wisata di perbatasan Indonesia dan Timor Leste tersebut.

“Ada desa wisata Lepam yang akan menjadi konsentrasi kami, kita akan berusaha menjaga atraksi dan membuat nyaman desa wisata, agar masyarakat Timor Leste bisa betah mondar mandir ke Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Malaka Rofinus Bau.

Rofinus mengatakan, desa tersebut merupakan desa yang paling dekat dengan pintu masuk wisman Timor Leste ke Malaka yakni Motamasin. “Kesamaan budaya membuat desa tersebut bisa menjadi target yang didatangi para pelancong dari Timor Leste.

Kepercayaan diri Kemenpar dengan Pemkab Malaka memang sedang tinggi. Betapa tidak, itu karena WRM sukses luar biasa. Pagelaran musik itu disambangi banyak penonton khususnya wisatawan mancanegara. Bertempat di Lapangan Betun Malaka, konser yang didukung Kemenpar itu sukses melampui target hingga 1.500 wisman dimana target awalnya adalah 500 wisman Timor Leste, Jumat (12/5), kemarin.

“Acaranya sangat meriah dan mereka semua bergembira mendengarkan musik sajian Wonderful Indonesia Rai Malaka,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti yang juga diamini Kepala Bidang Pariwisata Buatan Asdep Segmen Personal Kemenpar Ni Putu G Gayatri.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti
Esthy Reko Astuti

Esthy menambahkan, dalam acara tersebut diprediksi penonton yang hadir mencapai 25 ribu orang, lapangan penuh sesak, terjadi transaksi yang hebat di Malaka. ”Artisnya juga sangat komunikatif, Mario G Klau yang merupakan pemenang program acara nyanyi The Voice merupakan asal Malaka, ini juga menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara. Ini yang dimaksud endorser yang tepat,” kata Esthy.

Esthy menambahkan, dengan acara tersebut, pintu imigrasi perbatasan di Malaka dan Timor Leste ditutup hingga pukul 20.00 malam. ”Mereka datang berbondong-bondong, ada yang menggunakan motor, angkutan umum, bahkan ada yang menginap beberapa hari sebelum acara,” kata wanita asli Bali itu.

Gayatri juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung acara. Termasuk keamanan setempat yang terdiri dari sekitar 160 dari Polres Belu, Kodim 1605 Belu, Brimob Suden II Belu, Satpol PP Malaka dan Dinas Perhubungan Malaka.

Baca Juga : Wonderful Indonesia Crossborder Festival Batam Berdampak Positif

”Kami bersyukur karena ini konser pertama yang dilaksanakan di Malaka. Malaka ditargetkan mendatangkan wisman 105 ribu Wisman di tahun 2017 dari Border Tourism. Ini terdiri dari 4 pintu masuk, yakni Motaain, Motamasin, Wini dan Kupang masing-masing 400 ribu wisman,” ujar dia.

Seperti diketahui, crossborder area atau daerah perbatasan terus dikembangkan Menpar Arief Yahya sebagai destinasi baru. Termasuk dengan negara tetangga Timor Leste. Kepala Dinas Pariwisata Malaka Rofinus Bau juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Kemenpar yang memberikan perhatiannya kepada daerah yang baru saja mengalami pemekaran itu.

Malaka merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Belu. Rai artinya tanah, dan Malaka melepaskan diri dari Belu pada tahun 2013 yang lalu. ”Kami akan terus semangat membantu pemerintah pusat, karena dengan crossborder ini masyarakat kita semakin makmur, terima kasih atas konser perdana yang sukses ini,” katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga meminta kepada pihak terkait di Malaka untuk memikirkan kualitas akses, amenitas dan atraksi di destinasi yang ada di Malaka. ”Agar mereka terus kembali lagi ke Indonesia dan berwisata ke destinasi unggulan yang ada di Malaka. Semua harus dijaga kualitas destinasi dan kebersihannya,” kata Menpar Arief Yahya. (*)

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini