Siapkan Personil yang Mahir Penyelematan, Polres dan BPBD Konsel Lakukan Simulasi Tanggap Darurat

84
TANGGAP DARURAT - Kapolres Konsel, AKBP Hendrik Widyana saat memberikan arahan kepada 40 orang peserta tanggap darurat di wilayah Bendungan Kecamatan Laeya Kabupate Konsel, Selasa (29/3/2016). Hal ini untuk menyiapkan para personil yang mahir dalam penyelamatan objek (manusia). (IRFAN MUALIM/ZONASULTRA.COM)
AKBP Hendrik Widyana
TANGGAP DARURAT - Kapolres Konsel, AKBP Hendrik Widyana saat memberikan arahan kepada 40 orang peserta tanggap darurat di wilayah Bendungan Kecamatan Laeya Kabupate Konsel, Selasa (29/3/2016). Hal ini untuk menyiapkan para personil yang mahir dalam penyelamatan objek (manusia). (IRFAN MUALIM/ZONASULTRA.COM)
TANGGAP DARURAT – Kapolres Konsel, AKBP Hendrik Widyana saat memberikan arahan kepada 40 orang peserta tanggap darurat di wilayah Bendungan Kecamatan Laeya Kabupate Konsel, Selasa (29/3/2016). Hal ini untuk menyiapkan para personil yang mahir dalam penyelamatan objek (manusia). (IRFAN MUALIM/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, ANDOOLO -Sebanyak 40 orang gabungan dari Kepolisian Resort (Polres) Konawe Selatan dan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) setempat menggelar simulasi tanggap darurat bencana untuk menyiapkan para personil yang mahir dalam penyelamatan objek (manusia), Selasa (29/3/2016).

Kapolres Konsel, AKBP Hendrik Widyana mengatakan, situasi alam dan cuaca yang terkadang ekstrim membuat pihaknya harus selalu siap jika terjadi hal-hal yang tidak diduga, seperti bencana alam.

“Apakah itu angin, ombak dan hujan itu tidak menentu. Sehingga Polres Konsel bersama BPBD Konsel mengambil inisiatif tanggap darurat bencana ini untuk mengantisipasi gangguan yang disebabkan oleh alam, sehingga kita bisa menyelamatkan korban,” terangnya, Selasa (29/3/2016)

Dia menjelaskan, dalam upaya penyelamatan, bukan lagi korban yang menunggu para personil tetapi dengan waktu yang ada segera mungkin dapat diselamatkan.

Untuk itu, beberapa peragaan telah  disimulasikan mulai dari bagaimana melawan arus, kemudian arus kencang menyelamatkan korban hingga pegangan terhadap korban karena dapat menentukan korban terselamatkan atau tidak

“Dalam keadaan panik pasti berusaha mengapai dan pasti mempengaruhi dari pada si penolong. Jangan sampai yang mau menolong malah dia yang harus ditolong karena tidak mahir dalam penangganan bencana,” jelasnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap segala bentuk penanganan bencana yang terjadi di wilayah itu dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan masyarakat.

Jika dilihat dari kejadian tahun-tahun sebelumnya, Ambesea dan sekitarnya merupakan daerah langganan banjir.

 

Penulis : Irfan Mualim
Editor   : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini