Siswa SMKN 5 Baubau Mogok, Diknas Bentuk Tim

105

ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Mendengar adanya   aksi mogok belajar yang dilakukan Siswa SMKN 5 Baubau (SMK Pertanian), DPRD Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), langsung melakukan kunjungan ke sekolah tersebut. Pihak Dinas Pendidikan nan Kebudayaan (Dikbud) setempat juga langsung membentuk tim untuk mendalami akar permasalahannya.

Ketua Komisi 1 DPRD Kota Baubau La Rusu yang ditemui, Rabu (1/10/2015), mengaku sangat menyangkan aksi mogok belajar siswa yang sudah terjadi beberapa hari ini.

“Seharusnya ketika ada persoalan yang ada di tingkat sekolah atau siswa bisa dikomunikasikan ke DPRD sebagai wakil rakyat biar kita fasilitasi dengan pihak terkait,” ungkap La Rusu.

Ia menambahkan, dari hasil komunikasi lapangan di SMKN 5 Baubau terungkap jika siswa melakukan mogok belajar disebabkan banyaknya guru yang tidak masuk melakukan proses belajar mengajar. Terlebih jumlah guru di sekolah ini yang hanya 10 orang dianggap sangat minim untuk mengajar siswa yang berjumlah 87 orang.

Dengan adanya persoalan itu, PRD Kota Baubau memiliki beberapa saran yang akan disampaikan ke pihak Dinas Dikbud. Saran yang dimaksud ialah karena SMK ini merupakan sekolah kejuruan bidang pertanian, sehingga karena kekurangan guru khususnya pada bidang kejuruan maka pihak legislator akan mengusulkan untuk memperbantukan para penyuluh pertanian di daerah itu untuk mengajar siswa di sekolah tersebut.

“Kami juga berharap para siswa untuk tidak lagi melakukan mogok belajar sehingga tidak merugikan lagi para siswa,” ujarnya.

Di tempat terpisah Kepala Dikbud Kota Baubau Maasri yang ditemui di Kantornya membenarkan adanya mogok belajar yang dilakukan siswa SMKN 5 Baubau.

“Kami juga sudah mendengar hal itu kemarin, untuk mengetahui persoalanya saya langsung memerintahkan kepala bidang dan pengawas sekolah untuk melakukan kunjungan ke sekolah tersebut,” ungkap Maasri.

Ia menambahkan info sementara yang di peroleh pihak dinas mogok belajar disebabkan karena kekurangan guru.

Jika benar ada guru yang malas, maka pihaknya akan memberikan sanksi kepada guru tersebut. Apalagi sudah ada aturan yang mengatur hal itu. Iapun berjanji akan segera menyelesaikan persoalan ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini