Siswa Yang Orangtuanya Memukul Guru Dikeluarkan Dari Sekolah

835
Kepala Sekolah SMAN 1 Kendari, Agusman Hannisi
Agusman Hannisi

ZONASULTRA.COM,KENDARI – Pihak SMAN 1 Kendari mengambil keputusan tegas terhadap Chandra, siswa yang terlibat konflik dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Hayari.

Kepala Sekolah SMAN 1 Kendari, Agusman Hannisi
Agusman Hannisi

Kepala Sekolah SMAN 1 Kendari, Agusman Hannisi mengatakan, setelah menggelar rapat tertutup bersama guru disepakati siswa itu dikeluarkan dari sekolah.

“Kemarin kita sudah menggelar rapat bersama. Dan tidak ada guru yang mau mempertahankan anak tersebut (Chandra),” ucap Hannisi di saat ditemui zonasultra.id di rumahnya, Kecamatan Abeli, Sabtu (21/10/2017).

“Mungkin kita akan kembalikan ke orang tuanya atau kalau tidak, kita pindahkan dia ke sekolah lain karena guru di sekolah kami sudah tidak mau menerima,” tambahnya.

Untuk diketahui, pada Jumat (20/10/2017) sekitar pukul 10.00 Wita, telah terjadi penganiayaan yang dilakukan orang tua siswa terhadap guru di SMAN 1 Kendari.

Pelaku pemukulan adalah Suharudin Diku yang tak lain ayah dari Chandra, siswa Kelas 11 IPS 3. Hannisi menceritakan, pemukulan tersebut bermula ketika Chandra dinasihati oleh guru BP SMAN 1 Kendari, Ni Ketut Somanasi.

Saat diberi nasihat, Chandra berlaku tidak sopan, sehingga ditegur oleh Wakasek Kesiswaan, Hayari yang kebetulan melintas. Bukannya menurut, Chandra malah kembali berlaku tidak sopan terhadap Hayari sehingga guru yang telah mengajar selama puluhan tahun di SMA tersebut memukul bagian badan Chandra dengan menggunakan kertas amplop.

Lanjut Hannisi, Chandra kemudian memberontak lari ke lapangan dan mengepalkan tangannya sembari mengajak Hayari adu jotos. Hayari tidak terpancing dan mengajak Chandra masuk ke dalam ruang kelas. Tapi Chandra masih saja memberontak dan kembali mengajak Hayari adu jotos.

Kejadian itu kata Hannisi, disaksikan oleh guru-guru yang lainnya. Sehingga para guru tersulut emosi dan meminta Hayari untuk memberi pelajaran kepada Chandra.

Hayari kemudian melayangkan pukulan ke arah wajah Chandra yang saat itu masih memberontak dan menantang Hayari untuk adu jotos.

“Memang ditempeleng (ditampar). Cuma kan tidak keras. Lagian Pak Hayari juga kan saat itu lagi tidak emosi juga. Hanya memberi pelajaran kepada anak ini biar diam,” ucap Hannisi.

(Berita Terkait : Tak Terima Anaknya Ditampar, Orang Tua Siswa Ini Hajar Guru Sekolah)

Tak terima dengan hal tersebut, lanjut Hannisi, Chandra kemudian pulang ke rumah dan melapor kepada ayahnya, Suharuddin Diku. Ayah Candra yang naik pitam datang ke sekolah dan mendapati Hayari sedang berdiri di dekat pagar.

Tanpa bertanya terlebih dahulu, Suharuddin langsung melayangkan pukulan ke bagian belakang kepala hingga membuat Hayari tersungkur.

“Pak Hayari sempat bangun dan mau menerangkan kalau dia hanya mendidik agar Chandra tidak berlaku kurang ajar terhadap gurunya. Tapi bapaknya Chandra malah mengeluarkan keris,” kata Hannisi.

Hayari kemudian lari ke ruang guru meninggalkan Suharuddin yang masih dikuasai emosi. Tak lama kemudian, pihak kepolisian datang dan mengamankan Suharuddin. Kedua belah pihak yang bertikai akhirnya dimediasi oleh pihak kepolisian di ruang kepala sekolah.

“Kepala sekolah serta Personil Polsek Kemaraya telah memediasi kedua belah pihak dan menyelesaikan permasalahannya secara kekeluargaan. Jadi masalahnya sudah kelar,” kata Kapolsek Kemaraya, IPTU Fajar  Mauludi yang dikonfirmasi zonasultra.id. (A*)

 

Reporter : Lukman Budianto
Editor : Kiki

  • TOPIK
  • *

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini