Skimming Telan Korban, BI Sultra: Jaga Nama Ibu dan Nomor PIN Anda

414
Skimming Telan Korban, BI Sultra: Jaga Nama Ibu dan Nomor PIN Anda
BANK INDONESIA - Rapat pertemuan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama pimpinan perbankan cabang Kota Kendari, Jumat (16/3/2018). (ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan peringatan bagi masyarakat khusus nasabah bank untuk berhati-hati terhadap kejahatan skimming.

Kepala KPw BI Sultra Minot Purwahono bersama jajaran pimpinan perbankan di Kota Kendari mengadakan pertemuan bersama awak media di Aula Rapat BI pasca adanya kasus skimming terhadap nasabah BRI beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan ini, BI Sultra menjelaskan beberapa tips untuk nasabah agar terhindar dari aksi kejahatan dari oknum yang tidak bertanggungjawab tersebut.

“Ya selain perbankan yang harus lebih meningkatkan keamanan, tombak utama adalah dari nasabah sendiri juga harus menjaga datanya agar tidak ditahu oleh siapapun,” ungkap Minot, Jumat (16/3/2018).

Misalnya saja nama ibu kandung dan nomor PIN ATM. Nama ibu kandung biasanya akan dijadikan alat bagi para pelaku untuk melakukan aksinya, karena data ini merupakan salah satu data terpenting yang haru dijaga oleh nasabah dan tidak boleh diketahui ole siapapun.

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

Kemudian nomor PIN ATM, bagi Anda yang sering meminjamkan ATM kepada orang lain bahkan keluarga harus tetap wasapada karena bisa saja disalahgunakan.

“Kami pikir peringatan seperti ini selalu disampaikan oleh pihak perbankan, kepada nasabah. Jadi nasabah minta tolong untuk berkerjasama demi keamanan kita semua,” tukasnya.

Ketua Perhimpunan Bank Nasional (Perbanans) Sultra Indra Darmawan Harli mengatakan, kejahatan lain yang biasa dilakukan adalah modus melalui telpon seluler, biasanya mereka meminta dan menanyakan beberapa data penting nasabah, dan tanpa disadari mereka sedang melakukan aksinya dengan mengatasnamakan dari pihak perbankan.

“Disini nasabah harus paham, bahwa tidak ada pihak perbankan yang akan menanyakan data seperti nama ibu kandung. Karena pada dasarnya pihak Bank sudah punya data Anda. Jadi kalau misalnya ditanya jawab ya tidak saja dan jangan pernah menyebutkan,” ungkapnya.

Ada 10 keputusan yang dihasilkan dalam pertemuan ini adalah:

1. Seluruh perbankan telah melakukan pengecekan/pemeriksaan mesin ATM yg digunakan nasabah.

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

2. Perbankan memberi edukasi kepada nasabah untuk menjaga kerahasiaan data pribadi terkait alat transaksi.

3. Semua ATM dilengkapi CCTV dan bank memiliki data transaksi individu yg lengkap.

4. Sampai hari ini khususnya di Kota Kendari blm ada komplain perihal kejahatan pembobolan rekening.

5. Menghimbau nasabah untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yg berkembang.

6. Modus pencurian data nasabah bisa juga dilakukan melalui telepon dengan mengatasnamakan pihak perbankan.

7. Pihak bank tidak pernah meminta data pribadi nasabah melalui telepon.

8. Sampai saat ini tidak ada penarikan dana secara besar2an di BRI. Bahwa yang terjadi adalah praktik kejahatan yang bisa dialami pada bank manapun (tidak hanya BRI).

9. Terkait kerugian nasabah (dana yang hilang), nasabah BRI sudah mendapatkan penggantian.

10. Apabila masyarakat merasa dirugikan oleh perbankan dapat menghubungi masing-masing bank. (B)

 


Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini