SMESCO Himbau Pemprov Sultra Tingkatkan Variasi Produk UKM

78
Paliliun Sultra yang berada di lt.15 Gedung SMESCO
Paliliun Sultra yang berada di lt.15 Gedung SMESCO
Paliliun Sultra yang berada di lt.15 Gedung SMESCO
Produk UKM : Paliliun Sultra yang berada di lt.15 Gedung SMESCO. (Foto : Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM atau lebih dikenal dengan SMESCO merupakan rumah bagi para pelaku UKM untuk berkreasi. Di dalam gedung SMESCO terdapat paviliun seluruh provinsi di Indonesia yang menampilkan produk-produk unggulannya, termasuk Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dirut LLP KUKM Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi
Dirut LLP KUKM Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi

Direktur LLP-KUKM Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi mengatakan, paviliun Sultra cukup aktif menampilkan produk-produk unggulan, hanya saja perlu ada peningkatan variasi produk.

Selama ini, kata Zabadi produk andalan Sultra hanya ada pada jambu mete dan kain tenun.

“Dari berbagai produk yang tersedia di paviliun Sultra madu hutan adalah yang paling banyak diminati. Jadi kami minta kepada teman-teman dari daerah agar paviliun provinsinya diupdate terus,” kata Zabadi saat ditemui usai acara diskusi yang bertajuk “Menguji Ketangguhan Daya Saing UKM di Pasar Global” di Gedung SMESCO Jakarta Selatan, Selasa (3/8/2016).

Menurutnya, paviliun Sultra tidak seramai dan produknya tidak sebanyak paviliun provinsi lain seperti Jawa Tengah. Oleh karena itu, pihaknya menganjurkan Pemprov Sultra untuk mengembangkan variasi produk.

“Saya kira Sultra masih banyak yang belum dieksplore,” ujarnya.

Saat awak Zonasultra.com meninjau langsung paviliun Sultra memang produk yang ditampilkan tidak terlalu banyak.

“Yang paling laku disini adalah madu hutan dengan harga Rp. 100.000 per botol,” ungkap penjaga paviliun Sultra, Mega Astuti.

Menurut Mega selain madu hutan, yang disukai konsumen adalah kain tenun dan bosara (tudung saji).

“Kerajinan handmade bosara juga banyak yang suka, harganya Rp. 200.000,” ucapnya. (B)

 

Reporter : Rizki Arifiani
Editor      : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini