Soal Ibukota, Abu Hasan: Saya Dapat Banjir Kiriman

51
Bupati Butur Abu Hasan
Abu Hasan

ZONASULTRA.COM, BURANGA – Polemik ibukota Buton Utara (Butur) terus menjadi sorotan masyarakat setempat. Bupati Butur Abu Hasan terus meminta masyarakat untuk tetap tenang. Pasalnya masalah tersebut ibaratkan banjir kiriman yang ia dapatkan.

Bupati Butur Abu Hasan
Abu Hasan

Abu Hasan mengatakan, mengenai penemaptan ibu kota di Burangan merupakan hal pelik yang tetapi ia anggap itu sebagai hal biasa.

Berita Terkait : Fungsikan Buranga Sebagai Ibukota, Bupati Butur Panen Dukungan

Menurut dia, sejak dirinya bersama Ramadio terpilih sebagai Kepala Daerah, kepatuhannya untuk berkantor di Buranga juga sudah tidak perlu dipersoalkan lagi. Hal itu dibuktikan dengan pelantikan empat pejabat yang diselenggarakan di Buranga, ia juga menempatkan staf di kantor tersebut.

Meski begitu, kondisi gedung kantor yang memprihatinkan, membuatnya tak mau mengambil resiko tinggi. Bahkan, kata dia, ada tokoh masyarakat yang juga sering ke kantor itu mengingatkan agar dirinya selalu waspada jika berada di dalam kantor itu.

“Saya diingatkan oleh tokoh masyarakat yang juga sering masuk di kantor. Hati-hati Pak Bupati, gedung ini sudah mau runtuh. Kiri kanan sudah pecah, tidak ada satu wc pun yang berfungsi. Tapi saya bertahan beberapa bulan,” tutur Abu Hasan, Sabtu (28/1/2017).

Untuk itu, saat membahas anggaran di tahun 2017 ini, ia menggelontorkan anggaran yang cukup besar untuk merehabilitasi kantor bupati. Bahkan, ia juga menganggarkan pembangunan kantor DPRD. Tetapi karena keterbatasan anggaran, lanjut dia, DPRD setempat baru menyetujui rehab kantor bupati.

Berita Terkait : Mahasiswa Demo di DPRD Sultra Tuntut Pengembalian Ibukota Butur ke Buranga

“Sebetulnya di pemerintahan itu bukan hanya Bupati, tapi juga DPRD. Mestinya yang berkantor di sana bukan hanya Bupati, DPRD juga harus di sana,” terangnya yang disusul dengan tepuk tangan para hadirin.

Dia akan membangun enam bangunan kantor baru di Buranga. Menurut dia, keputusan itu adalah langkah konkrit yang ia lakukan untuk memfungsikan Buranga sebagai ibu kota. Diakui, dirinya pun sangat prihatin dengan kondisi pelayanan publik saat ini. Ia juga berharap, seyogyanya masyarakat bisa bersabar dan tidak serta merta memojokkan dirinya dalam persoalan ibu kota.

“Jadi, tidak selamanya ini kesalahan saya, saya mendapat banjir kiriman,” tukasnya.

Dirinya juga menegaskan, bahwa hingga saat ini, pihaknya belum pernah melakukan proses administrasi maupun proses politik untuk kemudian memindahkan ibu kota Butur. Ia bahkan berencana, di tahun 2018 akan membangun kantor DPRD di Buranga. (B)

 

Reporter : Irsan Rano
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini