Sultra Banjir, Harga Kebutuhan Pokok Diprediksi Naik

160
Sultra Dikepung Banjir: 7 Wilayah Terdampak, 3 Kabupaten Terparah
Sultra Dikepung Banjir: 7 Wilayah Terdampak, 3 Kabupaten Terparah

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Hujan deras berkepanjangan yang melanda wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra), mengakibatkan banjir bandang di sejumlah kabupaten/ kota di wilayah itu. Hingga saat ini, banjir telah menerjang Kabupaten Konawe Utara (Konut), Konawe, Konawe Selatan (Konsel), Kolaka Timur (Koltim) dan Kota Kendari.

Akibat banjir, sejumlah jalan trans Sulawesi putus, seperti jalur penghubung Sultra dan Sulawesi Tengah (Sulteng), serta jalur provinsi Kolaka-Kendari terputus dan lumpuh.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sultra, Muhammad Ali mengungkapkan, akibat banjir dan terputusnya akses jalan bakal berimbas pada harga sejumlah kebutuhan pokok yang diprediksi akan mengalami kenaikan.

Baca Juga : Sejumlah Wilayah di Sultra Berpotensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hingga Sore

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

“Kalau curah hujan terus berkepanjangan, dan akses tidak dapat segera dibuka pasti harga-harga akan mengalami kenaikan. Karena ketersediaan bahan pokok pasti akan terbatas,” terang Muhammad Ali saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (11/6/2018).

Meski begitu, ia mengaku saat ini pihaknya terus mengontrol harga kebutuhan pokok. Terlebih saat ini, kondisi sebagian wilayah Sultra mengalami bencana alam, sehingga berdampak pada kerusakan yang cukup signifikan.

“Seperti pada akses jalan dan jembatan yang putus, itu merupakan jalur yang dilalui kendaraan-kendaraan yang memuat barang-barang kebutuhan pokok. Tapi untuk saat ini berdasarkan data yang ada, belum ada kenaikan harga,” ucapnya.

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

Pihaknya pun akan terus memantau harga serta ketersediaan bahan pokok seperti sayur-sayuran, cabai, tomat, dan kebutuhan pokok lainnya. Pantauan itu akan dilakukan pihaknya selama dua hingga tiga hari kedepan.

“Karena kebutuhan pokok dominan didatangkan dari Konawe dan Kolaka Timur (Koltim). Maka dalam hukum ekonomi, bila berpatokan pada hukum permintaan. Walau pun harga tidak tinggi, tapi produk yang ditawarkan kurang akibat akses terputus tentu akan berimbas pada naiknya harga,” ujarnya.

Untuk ketersediaan beras sendiri, pihak Disperindag juga telah berkoordinasi dengan Perum Bulog memastikan ketersediaan beras di Sultra mencukupi hingga 6 bulan kedepan. (b)

 


Reporter: Randi Ardiansyah
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini