Sultra Demo Sosisalisasi Pemilu di Daerah Rawan Konflik di Kota Kendari

134
Sultra Demo Sosisalisasi Pemilu di Daerah Rawan Konflik di Kota Kendari
SOSIALISASI - Sosialisasi tentang kepemiluan yang digelar lembaga pemantau Pemilu Sulawesi Tenggara Demokrasi Monitoring (Sultra Demo) di daerah rawan konflik di Kelurahan Jati Mekar, Kecamatan Kendari, Kamis (28/3/2019) (Fadli Aksar/ZONASULTRA)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Lembaga pemantau pemilihan umum (Pemilu) di Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulawesi Tenggara Demokrasi Monitoring (Sultra Demo) menggelar sosialisasi di aula Kantor Kecamatan Kendari, Kelurahan Jati Mekar, Kamis (28/3/2019)

Presidium Sultra Demo Arafat mengatakan, sosialisasi yang dilakukan bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra itu, menyasar daerah yang pernah terjadinya konflik di Kota Kendari, salah satunya Kelurahan Jati Mekar. Penentuan titik konflik ini sendiri dilakukan oleh KPU setempat.

“Berdasarkan pemilu sebelumnya di sini (Jati Mekar) merupakan daerah yang sering terjadi gesekan yang memicu konflik horizontal. Ada satu titik lagi yakni Kelurahan Gunung Jati, tapi kita agendakan sosialisasi pada Sabtu 30 Maret 2019,” ungkap Arafat saat ditemui awak Zonasultra usai sosialisasi.

(Baca Juga : Kendari Masuk Urutan Kedua Wilayah Rawan Konflik Pemilu)

BACA JUGA :  Cek Fakta: Keliru, Surat Suara Rusak Tak Dapat Diganti Bila Sudah di Bilik Suara

Sebanyak 200 peserta yang hadir pada agenda itu, diharapkan bisa ikut mensosialisasikan di dalam rumah tangga, lingkungan tetangga dan masyarakat bahwa salah satu tantangan dan hambatan pelaksanaan pemliu nanti.

“Daerah Gunung Jati terutama sering terjadi konflik pada saat pelaksaan pemilu dan pilkada yang muncul ke permukaan. Jadi kita harap mereka kembali, bisa mensosialisasikan di rumah tangga dan tetangga untuk ikut menyukseskan pemilu 2019 ini,” tambahnya.

Salah satu warga yang mengikuti sosoalisasi tersebut Nila (23) mengaku, senang dan bisa menambah pemahaman terkait kepemiluan. Terlebih, pada hari H nanti memiliki tingkat kesukaran yang lebih tinggi untuk teknis pencoblosannya karena menggunakan lima jenis surat suara.

“Pemilu 17 April nanti kelihatannya agak rumit, apalagi bagi masyarakat yang awam terhadap politik dan enggan memahami hal-hal tentang pemilu. Tapi, dengan adanya sosialisasi seperti ini, masyarakat diajak untuk belajar memahami tata cara pencoblosan,” ujarnya.

BACA JUGA :  [HOAKS] Konten TikTok soal Alumni Trisakti Deklarasi Dukung Jokowi

Dirinya berharap, partisipasi pemilihan bisa meningkat tahun ini, utamanya kalangan milenial yang lebih banyak cuek tentang politik, dengan sosialisasi yang digelar Sultra Demo, bisa ikut mencoblos pada pesta demokrasi lima tahunan nanti.

Selain di titik wilayah rawan konflik Sultra Demo juga , melakukan sosialisasi titik dengan berbagai indikator, antara lain di titik potensi rawan bencana di Kelurahan Lepolepo dan Bonggoeya, potensi rawan pelanggaran pemilu di Kelurahan Bende, Kadia, dan di tempat partisipasi pemilih rendah yakni di Lahundape dan Anduonohu. (b)

 


Kontributor : Fadli Aksar
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini