Tahun Emas Softball Sultra

122
Cabang olahraga softball Sultra benar-benar mencatatkan prestasi emas di 2016 ini. Tidak tanggung-tanggung tiga prestasi nasional dan satu prestasi internasional berhasil diraih oleh cabang olahraga yang diketuai oleh Pahri Yamsul tersebut. (M Rasman Saputra/ZONASULTRA.COM)
Cabang olahraga softball Sultra benar-benar mencatatkan prestasi emas di 2016 ini. Tidak tanggung-tanggung tiga prestasi nasional dan satu prestasi internasional berhasil diraih oleh cabang olahraga yang diketuai oleh Pahri Yamsul tersebut. (M Rasman Saputra/ZONASULTRA.COM)
Cabang olahraga softball Sultra benar-benar mencatatkan prestasi emas di 2016 ini. Tidak tanggung-tanggung tiga prestasi nasional dan satu prestasi internasional berhasil diraih oleh cabang olahraga yang diketuai oleh Pahri Yamsul tersebut. (M Rasman Saputra/ZONASULTRA.COM)
Cabang olahraga softball Sultra benar-benar mencatatkan prestasi emas di 2016 ini. Tidak tanggung-tanggung tiga prestasi nasional dan satu prestasi internasional berhasil diraih oleh cabang olahraga yang diketuai oleh Pahri Yamsul tersebut. (M Rasman Saputra/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Beberapa tahun lalu, cabang olahraga softball masih dianggap sebelah mata oleh kalangan olahraga di Sulawesi Tenggara (Sultra). Bahkan cabang olahraga asal Amerika Serikat ini harus dicoret oleh KONI Sultra karena dianggap tidak akan mampu meraih prestasi di PON XIX.

Hal ini justru mencambuk seluruh atlet, pelatih dan pengurus softball di Sultra untuk meraih prestasi. Tidak tanggung-tanggung, sepanjang tahun 2016 ini prestasi softball Sultra tidak dapat dibendung oleh daerah lain dengan menyabet seluruh gelar juara di setiap kejuaraan yang mereka ikuti.

Dimulai pada Februari 2016, tim softball junior Sultra berhasil menjadi yang terbaik di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Softball U 19 di Jakarta. Kala itu tim softball Sultra berhasil mengalahkan tim Kalimantan Timur dengan skor 7-6.

Tetapi prestasi tim softball U 19 ini tampaknya tidak membuat para petinggi di induk organisasi olahraga di Sultra bergeming untuk memasukkannya sebagai salah satu cabang olahraga yang pembiyaannya ditanggulangi oleh daerah. Pengurus Provinsi (Pengprov) Perserikatan Baseball dan Softball Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi) Sultra pun harus mengelus dada sambil terus melanjutkan persiapan para atletnya guna meraih prestasi tertinggi di PON XIX.

Kerja keras dengan melakukan pemusatan latihan di Kota Batanggas Filiphina ditempuh oleh Perbasasi Sultra untuk merealisasikan mimpinya menjadi kekuatan baru pada cabang olahraga Softball di Indonesia. Para pemain softball Sultra yang menjalankan pemusatan latihan di Filiphina pun harus rela tidak menjalankan ibadah puasa dan merayakan lebaran bersama keluarganya.

Pengorbanan yang dilakukan oleh Syaiful Nurdin Cs ini ternyata membuahkan hasil yang sangat membanggakan. Berlaga di pesta olahraga empat tahunan terakbar di Indonesia September lalu, Yellow Team berhasil mengalahkan tim-tim yang selama ini hanya sebatas mimpi bisa dikalahkan oleh mereka.

Bayangkan saja tim softball DKI Jakarta yang selama ini merupakan raksasa softball Indonesia berhasil mereka taklukkan 7-2. Kedigdayaan mereka berlanjut dengan menaklukkan raksasa softball Indonesia lainnya, Jawa Barat. Tidak tanggung-tanggung tim kota kembang mereka kalahkan dengan skor 13-0.

Puncaknya, di babak final tim softball Sultra mampu mengandaskan tim Jawa Timur yang merupakan favorit utama untuk meraih medali emas.

Berhasil mengukir sejarah di tanah legenda dengan torehan medali emas, membuat Ketua Pengprov Perbasasi Sultra Pahri Yamsul berencana mengistirahatkan para pemainnya dari kejuaraan-kejuaraan nasional maupun internasional.

Namun, deringan telepon dari Walikota Makassar, Muh Ramadhan Pomanto pada awal November lalu yang nota bene merupakan pelatih pertama dari Ketua Perbasasi Sultra itu agar tim Softball Lakidende Sultra turut serta di Kejuaraan Internasional Makassar Open tidak bisa ditolak.

“Sebenarnya saya ingin meliburkan semua pemain setelah kita meraih medali emas di PON XIX. Tetapi telpon dari Pak Walikota Makassar yang meminta Lakidende harus ikut di Makassar Open membuat saya memutuskan para pemain harus kembali berkumpul dan ikut di ajang tersebut,” jelas Pahri.

Akhirnya, pemain-pemain andalan Sultra seperti Syaiful Nurdin, Heryanto Badillah, Sigit Suryadharma hingga Lucky Fidel harus mengakhiri liburnya lebih cepat. Turun berlaga dengan panji-panji Lakidende, para pemain Sultra digabung dengan beberapa pemain asing dari Filiphina, Canada dan Australia.

Di kejuaraan yang dihelat di lapangan softball Karebosi tersebut, tim Softball Lakidende Sultra kembali unjuk kekuatan. Hasilnya, mereka kembali menjadi yang terbaik dengan mengalahkan juara bertahan Prambors Jakarta dengan skor 11-5.

Keberhasilan tim Softball Lakidende Sultra di Makassar Open tampaknya tidak membuat para pemain muda Sultra seperti Abriansyah Tri Saputra, Lucky Fidel dan Malikul Mulqi Kentanadaku puas. Hanya istirahat dua hari sepulangnya dari Makassar, dua pemian muda Sultra ini harus kembali menarik kopernya untuk terbang ke Medan, Sumatera Utara guna mempertahankan gelar juara U 19 yang mereka raih Februari lalu.

Bermain di Kejurnas U 19 Sultra tampil dengan empat pemain eks PON XIX. Kuartet Muhammad Rizaldhy, Malikul Mulki Kentandaku, Abriansyah Tri Saputra hingga sang Kapten Lucky Fidel tampaknya belum bisa dibendung kehebatannya oleh daerah lain di Indonesia.

Hasilnya, pada Kejurnas yang baru saja selesai Minggu (19/11/2016) lalu, tim softball Sultra semakin memantapkan dominasinya di Indonesia dengan kembali berhasil mempertahankan gelar juara. Prestasi yang dicatatakan tim softball Sultra ini yang berhasil menjadi juara dua kali berturut-turut hanya bisa dilakukan oleh tim raksasa softball Indonesia seperti Jawa timur, DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Keberhasil tim Softball Sultra sepanjang tahun 2016 ini tentunya diharapkan akan terus berlanjut hingga di PON 2020 mendatang di Papua. (A)

 

Penulis : M Rasman Saputra
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini