Tak Bertemu Nur Alam, Demonstran Konawe Bertahan di Kantor Gubernur

129
Tak Bertemu Nur Alam, Demonstran Konawe Bertahan di Kantor Gubernur
Negosiasi- Kepala Biro Humas Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Kusnadi saat melakukan negosiasi dengan masa, Senin (7/3/2016). Kusnadi di dampingi sejumlah staff provinsi dan sejumlah anggota Kepolisian Daerah Sultra. (Ilham/ZONASULTRA.COM)
Tak Bertemu Nur Alam, Demonstran Konawe Bertahan di Kantor Gubernur
Negosiasi– Kepala Biro Humas Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Kusnadi saat melakukan negosiasi dengan masa, Senin (7/3/2016). Kusnadi di dampingi sejumlah staff provinsi dan sejumlah anggota Kepolisian Daerah Sultra. (Ilham/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Pasca berdemo di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra), massa dari kabupaten Konawe bertolak menuju kantor Gubernur Sultra.

Sedianya massa hendak bertemu dengan Nur Alam, Gubernur Sulawesi Tenggara untuk meminta pemerintah mendukung pembangunan smelter di Kecamatan Morosi, Konawe.

Sayang massa harus menelan kekecewaan, setibanya di kantor Gubernur, Nur Alam tidak berada di tempat.

“Gubernur lagi di luar daerah,” ungkap, Kepala Biro Pemerintahan Kusnadi saat menemui kerumunan massa.

Sontak hal tersebut membuat emosi para pendemo dan berusaha untuk menerobos blokade pasukan satuan Polisi Pamong Praja dan kepolisian yang mengamankan jalannya aksi demonstrasi.

Negosiasi pun terjadi antar dua belah pihak. Saat ini 20 perwakilan pendemo sementara berdiskusi. Sedangkan sejumlah massa lainnya berada di luar halaman kantor gubernur.

Seperti diberitakan sebelumnya, ribuan massa dari Konawe berdemo meminta Gubernur mendukung pembangunan kawasan mega industri smelter di Kecamatan Morosi.

(Artikel terkait : Ribuan Masyarakat Konawe Desak Gubernur Jangan Halangi Pembangunan Smelter Morosi)

Diakui dalam pembangunan smelter masih ada sejumlah kekurangan dalam pembangunan, namun demikian PT VDNI dinilai serius bermaksud baik dengan membangun komunikasi dengan pemerintah dan mulai membangun.

“PT VDNI sudah mulai mempekerjakan dan mulai merekrut tenaga kerja lokal sudah mencapai 70 persen. Kini pemerintah daerah menghambat pembangunan smelter maka pekerja lokal terncam tidak dipekerjakan lagi,” kata Roland salah satu massa demonstrasi.

Olehnya Gubernur diminta untuk memberikan izin aktifitas pelabuhan JETI, izin mendirikan bangunan (IMB), memberikan izin pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Sebelumnya pemerintah provinsi Sultra mengecam pembangunan mega industri smelter oleh PT Virtue Dragon Nickel Industri (PT VDNI) di Morosi, karena belum melengkapi sejumlal syarat adminsitrasi semisal dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).

 

Penulis: Ilham Surahmin
Editor: Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini