ZONASULTRA.COM, KENDARI – Seorang anak di Kelurahan Sanua Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari tega mebakar rumah orang tuanya pada 27 Februari lalu. Anak bernama Imran (19) itu melakukan perbuatan itu lantaran tak diberi uang oleh orang tuanya.
Awalnya Imran yang merupakan anak kedua mengancam ibunya karena ketika meminta sejumlah uang tidak diberikan. Ibunya, Yuliati Rahman yang diancam langsung melapor ke Polsek Kemaraya. Namun begitu polisi sampai di lokasi, salah satu kamar sudah terbakar. Api sulit dipadamkan karena keterbatasan air.
Setelah membakar, Imran kembali melakukan pengancaman dengan mengirimkan SMS kepada ibunya yang berbunyi “itu baru awal, tunggu ada yang selanjutnya”. Dari SMS inilah polisi mengetahui pelaku dan melakukan penangkapan pada hari yang sama.
“Kita ambil di BTN Baruga Lorong Anaway. Dari pengakuan anak ini memang dia yang bakar dengan menggunakan korek api, ada rak sepatu plastik, dia bakar di atas kasur dengan alasan bahwa setiap pulang di rumah tidak diberi makan oleh orang tuanya,” kata Kapolsek Kemaraya Iptu Fajar Mauludi melalui telepon selulernya, Senin (5/3/2018).
Dari hasil penyelidikan Polisi ada dugaan anak tersebut juga terlibat narkotika jenis Shabu. Sebab kata fajar, saat penangkapan polisi mendapatkan bong (alat hisap) Shabu. Namun demikian hal itu masih didalami.
Imran merupakan pekerja yang memasang kanopi, kini sudah ditetapkan tersangka dan ditahan. Pemuda ini dikenakan pasal 187 subsider 188 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
Rumah orang tuanya yang terbakar itu bangunan permanen beratapkan seng. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 150 juta. Kata Fajar, pada saat kebakaran untungnya tidak sampai ke rumah tetangga karena pada saat itu dapat dilakukan pemdaman dengan air. (B)
