ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Rapat paripurna DPRD Kolaka, dengan agenda mendengarkan pidato kenegaraan Presiden dalam rangka pelaksanaan Hari Ulang Tahun (HUT) RI yang ke-70 diprotes. Pasalnya, dalam rapat itu peserta tidak menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Protes itu disampaikan oleh anggota Komisi III DPRD Kolaka, Hasbi Mustafa usai mengikuti rapat paripurna di DPRD Kolaka, Jumat (14/8/2015).
Menurut Hasbi, saat mengikuti paripurna, susunan acara rapat tidak mencantumkan agenda untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. Padahal, itu merupakan lagu wajib untuk mengawali kegiatan kenegaraan.
“Pada rapat paripurna itu, tidak diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya. Padahal, saya sudah mengingatkan agar lagu Indonesia Raya dinyanyikan. Namun instruksi itu tak diindahkan, dan langsung masuk pada acara mendengarkan pidato presiden Jokowi. Ini kesalahan fatal. Untuk itu, atas nama anggota DPRD Kolaka saya mohon maaf atas inseden ini,” ungkap Hasbi.
Sementara itu, Sekretaris DPRD Kolaka, Abbas Madenuang mengatakan, lagu Indonesia Raya sudah dinyanyikan sejak rapat itu dibuka. “Sebenarnya itu sudah dinyanyikan. Tapi karena agenda paripurna hari ini ada tiga, yakni rapat evaluasi kinerja, rapat HUT RI dan rapat pembahasan RAPBN. Makanya lagu Indonesia Raya kita nyanyikan hanya satu kali saja, yakni saat kita buka rapat evaluasi kinerja. Jadi waktu pembukaan rapat HUT RI, kita tidak nyanyikan lagi lagu itu, karena tiga agenda itu dilakukan sekaligus,” jelas Abbas.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPRD Kolaka, Parmin Dasir. Menurutnya, tiga agenda paripurna yang dilaksanakannya hari ini dilakukan sekaligus. Sehingga lagu Indonesia Raya hanya dinyanyikan satu kali saja, yakni pada saat pembukaan rapat paripurna itu.
“Memang seharusnya, setiap kegiatan kenegaraan harus diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Tapi hari ini (Jumat) kita ada tiga agenda paripurna. Masa setiap kali kita mau buka rapat paripurna kita harus nyanyikan lagu Indonesia Raya, padahal agenda rapatnya dilaksanakan sekaligus,” tandasnya.
