ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini tengah mencanangkan program revitalisasi kakao. Untuk tetap menghidupkan ekonomi masyarakat, khususnya petani kakao, pemerintah daerah setempat memanfaatkan tanaman sela.
Adapun tanaman sela yang dimaksud adalah jagung, cabai, tomat, bawang merah, sert talas jepang satoimo. Tanaman ini ditanam secara teratur di antara bibit kakao pada lahan yang telah disiapkan oleh masyarakat.
Tanaman sela ini diharapkan mampu menopang dan mendongkrak ekonomi masyarakat Kolut selama program revitalisasi kakao berlangsung.
Bupati Kolaka Utara Nur Rahman Umar mengatakan bahwa tanaman sela yang sudah diprogramkan, sebelumnya telah dilakukan penandatanganan MoU terkait pasar dan jaminan harga. Tanaman sela ini juga sudah dilakukan pembibitan. Bibit-bibit tersebut selanjutkan akan dibagikan kepada masyarakat petani yang tersebar di 15 kecamatan.
“Saya tidak akan berani mengintruksikan petani untuk menanam talas jepang ini kalau pasar dan harganya belum jelas. Kami sebelumnya telah melakukan penandatangan MoU tentang pasar dan harga dengan investor,” kata Nur Rahman.
Penanaman perdana talas jepang satoimo (Colocasia esculenta var antiquorum) ini dilakukan di Kecamatan Lasusua, Minggu (25/3/2018) lalu.
Tak hanya talas, pemda melalui dinas pertanian juga mengadakan 30 ton bibit jagung untuk 2.000 hektar lahan yang dibagikan kepada para petani. Program ini telah berjalan dan beberapa desa sudah panen.
Guna mewujudkan hasil yang lebih baik, khususnya di sektor jagung, Pemda Kolut juga menyiapkan alsintan untuk mempermudah pekerjaan petani, seperti mesin pembabat dan alat tanam serta beberapa alat anti hama yang dibagikan per kelompok tani.
Penanaman tanaman sela secara berkelanjutan ini diharapkan menjadi penopang ekonomi masyarakat sebelum kakao menghasilkan dan memasuki masa panen. (Adv)