ZONASULTRA.COM, ANDOOLO– Tiga daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) yakni Kota Kendari, Kabupaten Konawe dan Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) terdeteksi menjadi salah satu kantong pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang menjadi tersangka kejahatan penggandaan uang.
Hal itu terkuak pasca ditemukanya sejumlah warga yang di tiga daerah tersebut menjadi murid dan pengikut Padepokan Dimas Kanjeng
Khusus wilayah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) pemerintah setempat dalam hal ini Kantor Kementerian Agama (Kemenag) belum menerima laporan adanya pengikut Dimas Kanjeng.
“ belum ada laporan pengikut Kanjeng Dimas di Konawe Selatan,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Masyarakat (Binmas) Islam Kemenag Konsel, Abdul Hafid.
Meski begitu menurut Hafid jajaranya dilingkungan kemenag Konsel meminta kepada masyarakat agar tidak sungkan untuk melaporkan bila mendengar atau menemukan adanya pengikut Kanjeng.
( Berita terkait : Polisi Minta Warga Tak Sungkan Laporkan Pengikut Dimas Kanjeng )
Menurut Hafid pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan para penyuluh disetiap KUA Kecamatan agar kiranya aktif memberikan pencerahan kepada masyarakat.
“Kita wajb mengarahkan masyarakat untuk tidak mudah tertipu dengan berbagai praktik yang mengarah pada kesesatan dan menyimpang,” jelas Hafid yang ditemui di kantornya Jumat siang.
Untuk diketahui di Kota Kendari Kepolisian mendata seorang warga atas nama Ridwan Mahmud (68) warga yang beralamat di Kompleks Perumahan Pepabri, Lepo-Lepo Indah, Kelurahan Wundudopi, Kecamatan Baruga sudah empat tahun berada di padepokan kanjeng di Probolinggo, Jawa Timur.
Selain itu dikutip dari Kendari Pos, di Kabupaten Kolaka Timur terdeteksi 200 pengikut sudah membayar mahar ke Kanjeng Dimas mereka teridentifikasi tersebar di Kecamatan Lambandia. Pun halnya di Kabupaten Konawe kepolisian setempat menggrebek rumah Nyong Rasak warga Pondidaha menjadi murid Kanjeng Dimas. Dirumah Nyong polisi menemukan beberapa barang bukti berupa cincin, kopiah dan keris.(B)
Reporter : Irfan Mualim
Editor : Tahir Ose
