Dalam pernyataan sikapnya, DPC Organda bersama sejumlah elemen LSM Muna menyerukan agar seluruh pengusaha angkutan umum dan supir di Muna untuk mogok pada saat itu juga. Aksi mogok itu akan terus dil
Dalam pernyataan sikapnya, DPC Organda bersama sejumlah elemen LSM Muna menyerukan agar seluruh pengusaha angkutan umum dan supir di Muna untuk mogok pada saat itu juga. Aksi mogok itu akan terus dilakukan hingga Pemkab menetapkan tarif angkutan umum.
Mereka juga mengungkapkan, salah satu kelalaian pengawasan Pemkab Muna dirasakan langsung oleh para pengusaha angkutan umum, yakni naik turunnya harga onderdil kendaraan akibat harga BBM. Olehnya itu massa ini mendesak Pemkab Muna agar mencopot Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Muna dan mendesak DPRD agar segera melakukan kosolidasi untuk melahirkan keputusan terkait penetapan tarif angkutan umum.
“Saat harga BBM naik harga onderdil dan sembako turut naik, tapi saat harga BBM turun harga-harga tidak ikut turun namun pemerintah tidak pernah melakukan pengawaasn dan pemantauan harga, “ujar salah seorang pengunjuk rasa Ramadhan.
Dalam aksinya, massa sempat melupakan amarahnya sebab keinginan mereka bertemu dengan Ketua DPRD Muna Mukmin Naini tak terwujud karena tengah rapat bersama Bupati Muna. Mereka kemudian mendesak Ketua Komisi II La Samuri untuk menghadirkan Mukmin dan menerima aksi unjuk rasa mereka. (**Lily)
