Telan Anggaran Rp 4 Miliar, Proyek Air Bersih Belum Berfungsi

76
Telan Anggaran Rp 4 Miliar, Proyek Air Bersih Belum Berfungsi
IPA : Proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang hingga kini belum berfungsi. (Rusman/ZONASULTRA.COM)
Telan Anggaran Rp 4 Miliar, Proyek Air Bersih Belum Berfungsi
IPA : Proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang hingga kini belum berfungsi. (Rusman/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Masyarakat di Kelurahan Batuputih, Desa Batu Api, Makkuaseng, Latowu dan Parung Lampe mengeluhkan proyek Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang hingga kini belum berfungsi. Padahal proyek ini dibangun sejak tahun 2014 lalu dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sultra sebesar Rp 4 miliar.

IPA ini diperuntukkan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat setempat. Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kolaka Utara (Kolut) kerap menerima keluhan masyarakat saat reses atas proyek tersebut.

Anggota Komisi III DPRD Kolut, Buhari, mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali menerima aspirasi dari masyarakat terkait masalah ini.

“Keluhan itu disampaikan langsung oleh masyarakat karena mereka geram bangunan IPA sudah ada tapi, tapi air PDAM tidak sampai ke rumah mereka,” tutur buhari kepada Zonasultra.com kamis (30/3/2017).

Untuk menindak lanjuti keluhan masyarakat tersebut, Rabu (29/3/2017) lalu, Komisi III DPRD Kolut bersama pihak PDAM Kolut berkunjung langsung ke lokasi IPA yang terletak di daerah pegunungan Kelurahan Batuputih tersebut. Tujuannya untuk mengetahui titik permasalahan.

Telan Anggaran Rp 4 Miliar, Proyek Air Bersih Belum Berfungsi

Dari hasil pantauan yang dilakukan, pihaknya menilai pembuatan IPA ini desainnya memang sangat tidak maksimal untuk memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat. “Kami melihat, air yang mengalir dari sumber air ke instalasi pengelolaan air itu maksimal hanya bisa memenuhi kebutuhan lima KK,” terangnya.

Di samping itu, Buhari menegaskan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas PU Kolut, terkait titik lokasi pembuatan IPA dimaksud. “Memang sebelumnya menurut pertimbangan PU Kabupaten, sebenarnya lokasi ini kurang layak sebagai sumber air karena debit air tidak mencukupi, namun kami juga tidak tahu pasti apa pertimbangan PU Provinsi khususnya Bidang Cipta Karya, kok bisa ditempatkan disitu,” papar anggota DPRD dua priode ini.

“Kami juga heran, kok bisa dilakukan serah terima dari pihak kontraktor ke pihak PU dengan kwalitas pekerjaan seperti ini, proyek miliaran rupiah tapi tidak bermanfaat bagi masyarakat, kan Mubadzir,” sambungnya

Setelah melakukan peninjauan langsung di lapangan, Buhari menegaskan, Komisi III DPRD Kolut juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas PU Provinsi.

“Insya Allah dalam minggu ini dari Cipta Karya PU Provinsi akan turun meninjau ke lapangan mudah-mudahan bisa ada solusi. Yang jelasnya kami akan terus mendorong masalah ini, agar yang melakukan kekeliruan dalam hal ini bisa bertanggung,” tandasnya. (B)

 

Reporter : CR 2
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini