Telur Naik Karena Piala Dunia, Umar Arsal: Pemerintah Tidak Masuk Akal

82
Umar Arsal
Umar Arsal

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Kenaikan harga telur di beberapa daerah, tak terkecuali di sejumlah pasar tradisional di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai meresahkan masyarakat. Apalagi mendengar alibi pemerintah bahwa alasan kenaikannya harganya dipengarauhi oleh event piala dunia.

Anggota DPR RI asal Sultra, Umar Arsal menilai alasan tersebut tidak masuk akal.

“Saya melihat argumentasi pemerintah yang tidak masuk akal, dia membela diri dengan menghubungkan dengan piala dunia ini kan bisa ditertawakan,” ujar Umar Arsal saat dikonfirmasi, Jumat (20/7/2018).

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

Umar sendiri mengaku belum bertemu dengan Kementerian Pertanian khususnya Dirjen Peternakan.

“Ini jadi isu nasional dan akan kita bahas. Kita akan tanyakan, dari versi pemerintah yang sebenarnya. Kalau dari versi pengusaha biasanya dari kelangkaan sehingga berlaku teori pasar,” lanjut anggota Komisi IV DPR RI ini.

Menurut politisi Demokrat ini, kenaikan harga telur cukup memberatkan masyarakat apalagi masyarakat menengah ke bawah.

(Baca Juga : Harga Telur Melonjak, Pedagang di Kendari Dilema)

“Ini akan mengganggu karena ini telur kebutuhan sehari-hari, sangat berpengaruh apalagi bagi orang-orang di taraf kemiskinan,” pungkasnya.

BACA JUGA :  7 Keunggulan MacBook Air yang Membuatnya Jadi Pilihan Utama

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan kenaikan harga dipengaruhi oleh peningkatan konsumsi yang dipicu adanya sejumlah momentum seperti hari raya, masa libur yang panjang hingga perhelatan pesta sepak sepak bola Piala Dunia.

Disisi lain, harga telur saat ini paling murah berkisar Rp48 ribu hingga Rp50 ribu untuk ukuran kecil, sedangkan untuk ukuran jumbo berkisar Rp53 ribu hingga Rp58 ribu. (B)

 


Reporter : Rizki Arifiani
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini