Terancam Longsor, 37 Kepala Keluarga di Desa Lalobundi Kolut Mengungsi

108
Tanah Retak, Puluhan Warga Kolaka Utara Mengungsi
WARGA MENGUNGSI - Sejumlah warga Dusun 4 Desa Lalobundi Kecamatan Pakue Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) resah karena tanah di wilayah tersebut tiba-tiba retak. Akibatnya rumah mereka terancam ambruk sehingga puluhan warga mengungsi karena khawatir terjadi longsor. (Rusman/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat ada sekitar 37 kepala keluarga (KK) di Desa Lalobundi, Kecamatan Pakue mengungsi ke desa tetangga karena daerah yang mereka tempati terancam longsor sejak tanah di sekitar daerah itu retak pada Senin (29/4/2019). Kini warga yang mengungsi mengharapkan bantuan pemerintah karena mereka masih takut beraktivitas.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kolut Suardi mengatakan, ancaman longsor terus mengintai warga Dusun IV Desa Lalobundi atau yang dikenal dengan sebutan Gunung Kajang dan Gunung Coklat. Setelah meninjau lokasi tersebut, BPBD menyatakan status waspada.

Baca Juga : Tanah Retak, Puluhan Warga Kolaka Utara Mengungsi

Kata Suardi, kondisi tersebut sudah sangat berpotensi longsor karena pergerakan tanah semakin hari bertambah sehingga mengancam 27 unit rumah dengan luas jangakauan longsor sekitar 10 hektar di lahan perkebunan warga setempat.

“Jumlah warga yang mengungsi di tempat yang aman sebanyak 37 kepala keluarga dari 148 jiwa, termasuk balita,” kata Suardi saat dihubungi, Jumat (3/4/2019).

Ia menyebut, akibat rekahan tanah tersebut, rabat beton sepanjang 300 meter rusak yang disebabkan curah hujan di wilayah itu cenderung meningkat.

Baca Juga : Cuaca Buruk, BPBD Kolut Minta Warga Siaga Bencana

“Ada tiga rumah di lokasi itu sudah ditinggalkan pemiliknya yang letaknya berada di bagian atas gunung, tapi rumah bagian bawah juga berbahaya karena mengancam nyawa jadi mereka mengungsi” ujarnya.

Suardi mengimbau kepada seluruh warga agar tetap waspada dan mencari tempat hunian sementara. Namun warga sudah mulai kesulitan memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari mengingat stok logistik bantuan bahan dasar makanan dan minuman sudah mulai habis.

“Pengungsi sudah mulai kesulitan, tempat mengungsinya tidak layak dan hanya makan seadanya berupa pisang rebus semoga cepat ada bantuan logistik dari provinsi,” tandasnya. (b)

 


Kontributor : Rusman
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini