ZONASULTRA.COM, BURANGA – Jatah mesin PT PLN (Persero) Unit Ereke Buton Utara (Butur) dengan kapasitas 1 megawatt (MW) sudah siap didistribusikan dari Jakarta. Namun karena kondisi jalur transportasi darat menuju Butur yang belum memungkinkan, serta jalur laut yang masih terkendala dengan cuaca, akhirnya distribusi mesin pembangkit tersebut ditunda.
Kepala PT PLN (Persero) Unit Ereke Dahniar kepada Zonasultra.com, Selasa (6/6/2017) malam menyampaikan, beberapa waktu lalu kontraktor pengadaan mesin tersebut sudah datang ke Butur. Kedatangannya untuk memastikan kondisi jalur transportasi yang akan dilewati mesin yang memiliki berat 16 ton dan panjang 12 meter itu.
“Sebelum puasa kemarin kontraktornya sudah datang, dia mau lihat pendistribusiannya ke sini, masalahnya itu mesin beratnya16 ton, terus tidak bisa dipisah-pisah. Cuma itu saja kendalanya mau lewat laut, cuaca buruk, lewat darat, pesimis dia, belum pi lihat jembatan, baru lihat jalanan sudah ragu,” kata Dahniar di kantornya.
Dengan demikian, lanjut dia, distribusi mesin itu tinggal menunggu cuaca kembali stabil, diperkirakan Agustus 2017 mendatang.
“Jadi saya tanya, kira-kira kapan?, dia bilang kita lihat cuaca, kalau memang cuaca mendukung, atau kering jalanan, dia prediksi itu bulan Agustus sudah bisa bergerak. Ini mesin kan sebenarnya sudah ada, masih di Jakarta. Cuma itu, pendistribusiannya ke sini yang dipikirkan,” ungkapnya.
Dijelaskan, apabila tambahan mesin itu sudah tiba, maka pelayanan listrik di daerah yang dipimpin Abu Hasan dan Ramadio ini akan semakin membaik. Selain itu, pemeliharaan mesin yang beroperasi saat ini juga dapat dilakukan secara maksimal.
“Andaikan masuk itu, ya lumayan lah, 1 MW ini bisa stop satu atau dua mesin dalam satu malam. Kalau mesin-mesin di Kalibu kan daya mampunya paling tinggi 300 kilowatt (kW). Jadi, 1 MW= 1000 kW. Itu artinya bisa istirahat tiga mesin satu malam. Enakmi pemeliharaannya itu,” pungkasnya. (B)
Reporter: Irsan Rano
Editor: Jumriati
