Pengakuan Hasriani kepada polisi, pembunuhan itu bermula ketika Hasriani melihat pesan singkat (sms) dari pacarnya yang berinisal A di telepon genggam milik korban, yang diduga juga menjalin asmara d
Pengakuan Hasriani kepada polisi, pembunuhan itu bermula ketika Hasriani melihat pesan singkat (sms) dari pacarnya yang berinisal A di telepon genggam milik korban, yang diduga juga menjalin asmara dengan pacar Hasriani. “Isi pesannya penuh dengan kata-kata romantis. Setelah saya lihat SMS di HP Linda itu, saya sangat marah,” kata Hasriani.
Dengan rasa marah yang memuncak, Hasriani kemudian menuju Hotal Kolaka Indah. Ia mengaku ke hotel untuk bertemu dengan seorang tamunya. Namun tamu yang dimaksud Hasriani tak jadi datang. Ia pun menghubungi Linda agar menemani dirinya di hotel.
Selang beberapa menit kemudian, korban (Lindah) pun tiba di hotel. Ia diantar oleh Ani, tetangga kosnya. Setibanya di Hotel, Hasriani meminta pinjam uangnya. Namun korban mengaku tak punya duit. “Saya bilang ke dia, kau mau kasih nyawamu atau penuhi permintaanku. Tapi Linda tetap tidak mau kasih uangnya. Akhirnya saya dorong dia di tembok. Setelah dia terbaring, saya cekik lehernya sambil saya tutup hidungnya sampai mati,” kata Hasriani.
Kabag humas Polres Kolaka Ajun Komisaris Polisi (AKP) Nazaruddin mengatakan selain membunuh korbannya, Hasriani juga mengambil telepon seluler, cicin emas dan uang tunia sekitar Rp. 3 juta milik korban.
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, kini Hasriani mendekam dalam sel tahanan Polres Kolaka sejak Selasa pagi tadi, (24/03/2015). Hasriani diancam dengan pidana kurungan paling lama 20 tahun sesuai KUHP pasal 362 tentang pembunuhan dan perampokan serta pasal 340 tentang pembunuhan berencana. (Saban)
