Tertutupi Longsor, Jalan Poros Wanggudu Konut Tergenang Air

446
Tertutupi Longsor, Jalan Poros Wanggudu Konut Tergenang Air
JALAN TERGENANG AIR - Jalan poros ibu kota wanggudu di genangi air sekitar 60 senti meter panjang 100 meter akibat tertutupi tanah longsor di sebabkan hujan yang turun langsung meluap menutupi badan jalan. (Jefri/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Jalan poros ibukota Wanggudu, tepatnya di Desa Lambudoni, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) digenangi air setinggi 60 sentimeter dengan panjang 100 meter. Akibatnya, para pengendara yang melintas di tempat itu merasa terganggu.

Dari pantauan zonasultra.id, tergenangnya lintasan dua jalur yang berada dekat dengan lokasi menuju rumah jabatan bupati Konut disebabkan curah hujan yang tinggi. Sehingga, membuat tanah gunung longsor dan masuk menutupi bahu jalan.

Saluran drainase yang telah tertutupi tanah membuat air hujan yang saat ini terus turun langsung meluap dan masuk menutupi badan jalan. Kondisi saat ini, volume air terus meningkat. Situasi tersebut membuat rute sisi kiri arah menuju Kecamatan Asera, ibu kota Wanggudu lumpuh.

Para pengendara yang mengambil lintasan sebelah kanan, arah berlawanan merasa sangat khawatir karena sangat rentang menimbulkan kecelakaan, terlebih keadaan jalan saat ini licin.

“Ini sangat bahaya karena kita sudah ambil jalur yang salah. Bagaimana juga kita mau lewat di situ (jalan sebelah kiri) karena sudah tertutup air. Sangat rawan karena berlawanan arah dengan pengendara lain, mana lagi jalannya agak menikung dan menurun,” keluh Jamir, salah seorang pengendara motor yang melintasi jalur tersebut, Senin (2/6/2018).

“Pemerintah harusnya peka, ini demi keselamatan masyarakat apalagi ini berada di wilayah ibu kota Wanggudu,” harapnya.

Di tempat itu, terlihat beberapa buah balok berukuran besar menutupi ruas jalan sebagai isyarat agar para pengemudi kendaraan tak melintasi jalur yang telah tergenangi air itu. Trotoar sebagai pembatas jalan juga dijebol, tempat kendaraan memutar arah.

Hingga berita ini dinaikkan, belum ada evakuasi baik dari pemerintah desa, kecamatan maupun instansi berwenang sementara kondisi air terus naik. (B)

 


Reporter: Jefri Ipnu
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini