Tradisi Lulo Ngganda, Bentuk Syukur Masyarakat Benua Atas Hasil Panen

807
Tradisi Lulo Ngganda, Bentuk Syukur Masyarakat Benua Atas Hasil Panen
Festival Benua Lulo Ngganda

Tradisi Lulo Ngganda, Bentuk Syukur Masyarakat Benua Atas Hasil PanenFestival Lulo Ngganda

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Masyarakat yang bermukim di Desa Benua, Kecamatan Benua Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) memiliki tradisi yang unik untuk menggambarkan rasa syukur atas hasil panen berlimpah yang mereka peroleh dalam setahun.

Tradisi tersebut ialah Lulo Ngganda. Lulo artinya goyang, sedangkan Ngganda berasal dari kata kanda yang berarti gendang. Lulo Ngganda berati lulo mengikuti irama gendang. Tarian Lulo Ngganda dilakukan secara berkelompok membentuk lingkaran sembari bergandengan tangan. Penantian dan kerja keras utnuk mendapatkan panen yang bagus dan melimpah ditutup dengan melakukan tarian penuh sukacita .

Karena keunikan budaya warga di Kecamatan Benua inilah, lantas mendorong pemerintah berinisiatif membuat Festifal Lulo Ngganda. Selain untuk memperkenalkan budaya Lulo Ngganda festival ini sekaligus bertujuan menjaga agar tradisi atau kebudayaan dari masyarakat Tolaki di Konawe Selatan ini tak terkikis oleh budaya pop dan modern.

BACA JUGA :  Tenunan Khas Daerah Sultra Tampil di Ajang Indonesia Fashion Week 2024

“Saya prihatin lah melihat kebudayaan Suku Tolaki yang yang mulai terkikis dengan modernisasi. Untuk itu, demi menghidupkan kembali budaya itu, kami bersama tokoh masyarakat berinisiatif mengadakan acara ini,” kata Camat Kecamatan Benua, Rasul Simpatik, saat konferensi pers di Plaza Inn Hotel Kendari, Senin (19/12/2017).

Rasul mengungkapkan, menurut Lembaga Adat Tolaki (LAT) di Kecamatan Benua, Lulo Ngganda sudah ada ratusan tahun yang lalu dan masih bertahan hingga sekarang, meskipun saat ini diakui Rasul hampir tertutup dengan modernisasi. Gendang yang digunakan sendiri adalah gendang tanah.

Lulo Ngganda dilaksanakan setiap setahun sekali, sebagai upacara pesta tahunan. Sebelum tarian Lulo, masyarakat menggelar ritual doa memohon kepada yang kuasa agar tahun berikutnya panen menghasilkan hasil yang lebih banyak.

Rasul menagatakan Festifal Lulo Ngganda akan dilaksanakan selama dua hari sejak 23 hingga 24 Desember 2017. Nantinya selain menyaksikan masyarakat Benua menari Lulo Ngganda, pada festifal nantinya juga akan digelar antara lain Melariangi, Mosehe Wonua dan parade kebinekaan diikuti 30 etnis yang mendiami Konawe Selatan.

BACA JUGA :  Tenunan Khas Daerah Sultra Tampil di Ajang Indonesia Fashion Week 2024

“Seluruhnya ada 18 event seluruhnya, ada pameran budaya dan produk inovasi desa, pertunjukan permainan tradisinal dan kegiatan menarik lainya. Jadi kami tunggu kehadirnaya ya” tutur Rasul

Sementara itu Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Konawe Selatan mengapresiasi pelaksanaan Festifal Lulo Ngganda ini. Suartin dari Bidang Ekonomi Kreatif Dispar Konsel menyampaikan selain memperkenalkan kebudayaan Tolaki, Festifal Budaya Benua menjadi dasar pihaknya membangun identitas kawasan.

” Ini yang pertama dan kami berharap kegiatan ini bisa digelar kembali sehingga natinya di Konsel akan ada satu destinasi yang khusus menampikan budaya,” jelas Suartin. (B)

 

Reporter : Sri Rahayu
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini