Triwulan Pertama, Realisasi Investasi di Sultra Capai 150 Persen

116
Kepala Bidang Pengendalian Penanaman Modal, Dinas Koordinasi Penanaman Modal Daerah Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DKPMD PTSP) Haris
Haris

ZONASULTRA.COM,KENDARI –  Realisasi investasi di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada triwulan pertaman di tahun 2017 mencapai 150 persen.

Capain tersebut mengalami kenaikan dibanding dengan realisasi investasi triwulan pertama ditahun 2016 lalu.

Kepala Bidang Pengendalian Penanaman Modal, Dinas Koordinasi Penanaman Modal Daerah Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DKPMD PTSP) Haris
Haris

Kepala Bidang Pengendalian Penanaman Modal, Dinas Koordinasi Penanaman Modal Daerah Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DKPMD PTSP) Haris,  mengatakan data ini dapat dilihat dari capaian pada April 2017 lalu menunjukkan angka investasi di Sultra mencapai Rp. 5,2 triliun sedangkan pada periode sebelumnya hanya mencatatkan angka  Rp. 1,1 trilun.

“Trendnya memang kenaikannya ini sangat signifikan dan kami yakin target akan terpenuhi,” ungkap Haris saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (14/7/2017) siang.

Pihaknya menagetkan hingga akhir tahun 2017 target realisasi investasi di Sulawesi Tenggara  sebesar Rp. 10 triliun.

Haris menyatakan penyumbang nilai investasi terbanyak masih berada pada sektor pertambangan yakni pembangunan smelter, menyusul sektor pertanian dan perkebunanan.  Selanjutnya  sektor peternakan, pembangunan infastruktur hotel, dan pariwisata .

Meski  nilai investasi di Sultra mengalami peningkata, nyatanya hal tersebut ternyata tidak selaras dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebab pertambangan yang menjadi penyebab  sektor  naiknya investasi belum sepenuhnya dapat tmenyerap tenaga kerja lokal.  Hal itu disebabkan karena sejumlah aktfitas pertambangan belum beroperasi.  Sejauh ini  masih berada dalam tahap pembangunan konstruksi pabrik smelter.

“Ya kita lihat saja sekarang masih membangun semua, dan saya yakin kalau sudah memasuki tahap produksi maka ini akan sangat berpengaruh, setidaknya lapangan kerja akan terbuka,” pungkasnya.

Sebaran wilayah yang menjadi tujuan investasi pertambangan sendiri terbesar ada di Konawe, Konawe Selatan (Konsel), Kolaka, Kolaka Utara (Kolut), Konawe Utara (Konut), Bombana untuk nikel. Kemudian Buton untuk aspal.

Sementara Kota Kendari dan Baubau menjadi wilayah untuk investasi pembangunan hotel berbintang serta Wakatobi sebagai daerah investasi sektor pariwisata.

“90 persen investasi kita berasal dari luar negeri yang terbanyak itu dari negara Cina,” tuturnya.

Untuk diketahui, dibandingkan dengan provinsi di wilayah Indonesia Timur,  nilai realisasi invetasi di Sultra masih berada dibawah Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sulawesi Selatan (Sulsel) yang pada bulan Juli tahun 2016 mencapai angka diatas Rp. 10 triliun.  (B)

 

Reporter  Ilham Surahmin
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini