Tuntut Penurunan UKT, Mahasiswa UHO Demo Rektorat

1484
Tuntut Penurunan UKT, Mahasiswa UHO Demo Rektorat
DEMO - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan aksi demonstrasi di pelataran rektorat UHO, Senin (22/6/2020). (Mardin/ZONASULTRA.OM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan aksi demonstrasi di pelataran rektorat UHO, Senin (22/6/2020).

Mereka menuntut penurunan uang kuliah tunggal (UKT) secara keseluruhan dengan skema yang efektif dan efisien tanpa memberatkan mahasiswa. Mereka juga meminta rektor transparan soal anggaran biaya kuliah tunggal (BKT) semester genap tahun 2020.

Terakhir, mahasiswa meminta jaminan keberlangsungan penyelenggaraan kegiatan mahasiswa di masa pandemi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Ketua BEM UHO Pandi Priyono mengatakan gerakan ini adalah aksi damai yang meminta pihak rektorat mengeluarkan kebijakan secara adil.

Menurutnya, pihak kampus seharusnya menurunkan UKT di tengah pandemi Covid-19 karena sangat membebankan mahasiswa .

Rektor UHO Muhammad Zamrun yang menemui mahasiswa mengatakan, kampus tetap mengikuti regulasi yang dibuat oleh pemerintah karena UHO di bawah naungan pemerintah

“Kami tidak bisa membuat kebijakan sendiri karena kampus ini di bawah naungan pemerintah. Jadi apa pun kebijakan pemerintah kami tetap mengikuti,” ujarnya.

Saat menemui pendemo, ada poin yang disebutkan rektor di antaranya pembayaran UKT bisa dicicil selama satu semester sebanyak tiga kali, pemotongan UKT bagi mahasiswa yang terdampak kemudian mahasiswa yang cuti digratiskan UKT-nya. Selanjutnya mahasiswa semester sembilan dan dan vokasi diberikan pemotongan UKT sebanyak 50 persen.

Usai menjawab tuntutan mahasiswa, Rektor UHO langsung meninggalkan tempat. Mahasiswa merasa tidak puas karena hanya mahasiswa terdampak saja yang mendapatkan penurunan UKT.

Akhirnya para demonstran berusaha memboikot gedung rektorat. Mereka meminta agar para penghuni gedung rektorat meninggalkan tempat dengan memberikan waktu 15 menit.

Akibatnya pihak demonstran dan keamanan akhirnya saling dorong karena para massa aksi ingin memaksa masuk di dalam gedung rektorat. Namun tidak berlangsung lama, suasana kembali tenang. (b)

 


Penulis: M1
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini